:batamnow:-PEMBUATAN pabrik pesawat terbang R-80 di Batam, ibarat “jauh panggang dari api”.
“Belum lah, masih tahap perencanaan,” ujar Ilham Habibie kepada :batamnow:, Senin (29/4), di Batam.
Bahkan Ilham, anak sulung Habibie itu, mengatakan posisi sekarang, masih nol.
Sementara media, heboh dua hari lalu. Kedatangan Presiden ketiga BJ Habibie, kali ini, disebut dalam rangka membangun pabrik pesawat terbang di Batam.
“Kita baru mau melihat-lihat lahannya dulu, katanya sudah ada 60 hektar,” ujar Ilham.
Dia mengatakan pengadaan lahan, hal yang mendasar untuk membangun satu kawasan pabrik pesawat terbang.
Untuk itulah, dalam kesempatan kali ini, pihaknya mengecek rencana pengadaan lahan itu.
Malah tambah Ilham, kalau pun satu saat pabrik pesawat itu jadi di Batam, pembuatan prototipe nya di buat di Bandung.
“ Dalam pembuatan pesawat ini, kita akan di masih fokus di Bandung dulu lah,” tambah Ilham.
Semantara yang di Jawa Barat, kata pakar penerbangan ini, urung dekat Bandara Kertajati.
Itu katanya tak memungkinkan karena faktor jarak tempuh. Akses jalan ke bandara sangat sulit.
Kita mungkin masih menunggu diadakan jalan tol. “Kan jalan tolnya belum ada,” kata Ilham yang pernah menimba ilmu di Jerman ini.
Masyarakat Percaya
Rencana pembangunan pesawat R-80, memang sempat memantik respon positif di Batam.
Publik menganggap, bahwa kali ini, Habibie tak sekadar berwacana.
Apalagi sebagian masyarakat menyaksikan realisasi karya BJ Habibie pembangunan gedung 4 tower yang bertengger di kawasan Batam Center.
Pollux Habibie Meisterstadt, itulah yang tengah digesa. Di superblok itu direncanakan 11 pencakar langit.
Membawa rombongan ke Batam bersama Ilham.
Tapi ternyata rencana itu masih sangat jauh.
Untuk menyaksikan penjelasan Ilham, tonton rekaman wawancara :batamnow:. (Red-1)