:batamnow:-PELINDO I bekerja sama dengan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) akan menginvestasikan $ 115 juta atau setara Rp 1,2 Triliun untuk peningkatan kapasitas Pelabuhan Laut Batu Ampar Batam.
Rencana investasi ini bertujuan meningkatkan fasilitas penanganan kargo di pelabuhan Pertama di Batam itu.
Ini juga dalam rangka meningkatkan daya saingnya di jalur perdagangan antarnegara di jalur perdagangan internasional.
Suntikan Rp 1,2 triliun rupiah itu bersumber dari dana Pelindo I. Pelindo adalah anak perusahaan BUMN.
Investasi tersebut, diumumkan Presiden Direktur Pelindo I Bambang Eka Cahyana Selasa (2 April).
Bambang menyampaikan rencana proyek ini ketika mengikuti kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Batam sehari sebelumnya.
Investasi Pelindo I ini, seolah-olah mengikuti rencana Malaysia untuk mengembangkan proyek peningkatan kapasitas pelebuhan lautnya.
Malaysia, kini, menyuntikkan jutaan dolar Amerika untuk peningkatan Pelabuhan Kontiner Tanjung Pelepas di Johor.
Ini memungkinkan kapal-kapal memindahkan muatan mereka ke kapal-kapal lain tanpa harus berlabuh di dermaga. Upaya meningkatkan fleksibilitas dan memangkas biaya pengirim.
Rencana investasi di Batam bertujuan untuk meningkatkan penanganan kargo di pelabuhan Batu Ampar. Ini juga dalam rangka meningkatkan daya saingnya.
Pelabuhan, yang terletak di ujung utara Batam, dan menghadap Selat Singapura, akan segera menerima pengiriman tiga derek pelabuhan dan 12 traktor terminal. “Alat ini didanai sebagian dari investasi dari Pelindo I,” kata Bambang kepada wartawan.
Dalam jangka menengah, Pelindo I akan mendapatkan derek peti kemas yang mampu memuat dan menurunkan barang untuk kapal yang lebih besar. Dia optimis bahwa peralatan tambahan akan meningkatkan produktivitas di pelabuhan serta mengurangi biaya operasional.
“Kami mengikuti standar pengiriman yang menuntut efisiensi di pelabuhan Batu Ampar. Ini dimulai April ini,” tambahnya.
Peningkatan kapasitas pelabuhan peti kemas Tanjung Pelepas adalah kolaborasi baru antara perusahaan jasa maritim Malaysia KA Petra dan operator pelabuhan yang berbasis di Hong Kong, Hutchison Ports Holdings.
Pelabuhan Tg Pelepas juga menyiapkan pusat transfer kapal-ke-kapal terbesar di dunia. Mampu menampung hingga 30 kapal sekaligus serta menyimpan 9 juta ton produk minyak bumi. Ini diperkirakan selesai dalam dua tahun.
Pengumuman Pelindo I dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Bambang, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Kepala BP Batam Edy Putra Irawady dan Wali Kota Batam Muhammad Rudi.(STT/Red-1)