Mempengaruhi Proses Pemilu?
:batamnow:-PEMADAMAN bergilir setrum di Batam ternyata berlanjut hingga akhir April ini.
Ini karena pasokan setrum di sini sangat kritis. Tiga mesin pembangkit tengkurap alias rusak parah.
Kondisi kritis energi PLN ini memancing pertanyaan besar dan sekaligus menjadi teka-teki bagi masyarakat Batam.
Mengapa? Karena dalam penjelasan pihak PLN Batam, antara yang satu dengan yang lain, seolah-olah ada yang tak beres.
Sebelumnya, Corporate Secretary Bright PLN Batam Hendri Wijaya, Sabtu (06/04/2019) sebagaimana ditulis Batamtoday.com, memastikan tidak akan ada pemadaman bergilir listrik di Batam.
Paling tidak H-7 hingga H+7 pelaksanaan Pemilu. Ingat hari H Pemilu Nasional 17 April 2019. Semua sudah diantisipasi. Bahkan mesin mesin genset di berbagai tempat sudah disiapkan di beberapa titik.
Artinya, hingga tanggal 24 April 2019 dijamin tak ada pemadaman bergilir.
Tapi pernyataan Hendri sangat bertolak belakang dengan Direktur Operasional PLN Batam Awaluddin Hafid.
Menurut Hafid, sebagaimana ditulis Batam Pos 13 April, pemadaman bergilir akan berlanjut lagi. Paling tidak hingga 24 April 2019.
Alasannya, tiga mesin pembangkit (power plant) mereka tengkurap.
Mesin pembangkit yang bermasalah itu: PLTG Tanjung Uncang dengan kapasitas 2×35 MW, rusak sejak Oktober 2018. Suplai listrik menurun 50 persen.
Kapasitas terpasang yang ada PLTG Panaran I dan II masing masing 2×55 MW dan 2×63,2 MW, (tak jelas yang mana satu yang rusak). Ini ibarat masuk ICU. Rusak parah. Proses perbaikan menelan waktu setahun.
PLTU milik PLN Batam di Bintan rusak juga. Dengan kapasitas 25 MW. Output listriknya sekarang, hanya kuat 50 persen.
Untuk memperbaiki kerusakan parah ke tiga mesin pembangkit ini, kata Hafid, butuh waktu lama.
Alternatif jangka pendek, harus disewa mesin pembangkit dari Luar Negeri (LN). Ini sangat perlu upaya mengantisipasi Bulan Ramadhan dan Pemilu,” kata Hafid ditulis Batam Pos.
Pemilu? Bukankah Hari H Pemilu tanggal 17 April. Sementara pemadaman bergilir sampai 24 April. Kok?
Soal solusi ini, katanya, pihaknya sudah mencari mesin sewaan hingga ke Kanada. Tak dapat. Adanya di Inggris.
Karena sudah dapat, itu makanya PLN menjamin pemadaman bergilir itu baru bisa berakhir, setelah mesin pembangkit yang dari Inggris tiba.
Sebenarnya, pada pengumuman di website Bright PLN Batam dua hari lalu, pemadaman bergilir hanya tanggal 10 dan 11 April 2019. Menunggu perbaikan kecil. Setelah itu, pemadaman bergilir tuntas.
Jauh sebelumnya, Februari lalu, Bright PLN Batam juga mengumumkan akan melakukan pemadaman bergilir setrum listrik di wilayah Batam. Waktunya mulai 23 Februari sampai dengan 1 Maret lalu.
Penyebabnya, kata pihak PLN Batam, karena Conoco Philips sebagai sumber pemasok gas PLN Batam sedang melakukan pemeliharaan sumur gas.
Sumber gas PLN Batam dari Conoco. Begitu alurnya.
Pada saat itu, pihak PLN, sama sekali tidak pernah mengumumkan ada tiga mesin pembangkit mereka yang rusak. Bahkan satu pun.
Kecuali soal pasokan gas dari Conoco. Sementara satu dari tiga mesin yang rusak itu ternyata sudah sejak Oktober 2018.
Pada Februari 2019 lalu itu, tiba-tiba saja Vice President Publik Bright PLN Batam Samsul Bahri membatalkan rencana pemadaman bergilir setrum listrik itu.
Kok bisa?
Seakan baru tersengat setrum listrik saja. “Batal,” kata Samsul tiba-tiba. Itu disampaikannya dalam konferensi pers (21/2/2019) di Batam.
Menurut dia, pemerintah pusat tidak mengizinkan adanya pemadaman bergilir setrum di Batam.
Selamatlah Kota Batam dan sekitarnya dari suasana gelap-gelapan pada Februari itu. Tak perlu lagi menyalakan lilin, saat itu.
Batalnya pemadaman bergilir pada saat itu, menurut Samsul, karena pemerintah pusat tak sudi ada pemadaman listrik di Batam.
Bisa jadi. Apalagi jelang Pemilu. Masyarakat Batam ketika itu memang ribut tak ketulungan. Di media mainstream. Medsos dan lainnya.
Mungkin saja keluhan masyarakat Batam pada Februari itu, dikuping istana.
Lalu sekarang, adakah yang menguping soal teka-teki pemadaman bergilir ini?
Atau, perlukah pihak kepolisian melihat langsung kondisi sebenarnya tentang kritis pasokan listrik itu. Termasuk soal kebenaran tiga pembangkit yang rusak?
Kondisi seperti ini, tak salah bila mendapat atensi dari pihak berwewenang. Bukan berarti, tak percaya dengan pihak PLN Batam.
Masalahnya juga kepolisian harus berkerja ekstra melakukan berbagai hal mengantisipasi dan melaksanakan pengawasan agar pemilu berjalan aman dan lancar. Listrik adalah energi yang tak terpisahkan atas kelancaran pemilu itu.
Belum lagi soal keterangan yang simpang-siur alias tak klop itu. Antara Direktur satu dengan Direktur lain di Bright PLN Batam.
Padahal selama ini, PLN Batam, koar-koar sangat profesional dan selalu menyebut listrik di Batam sudah sangat maju dan konsep kelistrikan zaman now.
Namun PLN di sini, yang anak perusahaan PLN BUMN ini, sama saja dengan kondisi PLN zaman dulu. Byar Pet.
Empat hari lagi mau Pilpres dan Pileg. Kita tak mengharapkan pemadaman listrik bergilir ini mempengaruhi suksesnya pesta demokrasi ini di Batam.(Red-1)