Ikan Marlin Berpadu Atap 1.000 Kuncup di Bandara Hang Nadim Batam - BatamNow.com Verifikasi
BatamNow.com
  • Beranda
  • Pilihan Editor
  • Akal Sehat
  • Opini
  • Wawancara
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pilihan Editor
  • Akal Sehat
  • Opini
  • Wawancara
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
No Result
View All Result
BatamNow.com

Ikan Marlin Berpadu Atap 1.000 Kuncup di Bandara Hang Nadim Batam

04/Feb/2024 20:30
Ikan Marlin Berpadu Atap 1.000 Kuncup di Bandara Hang Nadim Batam

Desain awal Terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim. (F: Dok. BP Batam/ Batam Pos)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke Facebook

Catatan Redaksi BatamNow.com

Masyarakat Batam sudah lama mendapat kabar rencana pembangunan pengembangan bandara internasional dengan Terminal 2 (T2)-nya itu.

Adalah Kepala BP Batam Muhammad Rudi yang selalu aktif menyampaikannya di ruang publik dalam berbagai kesempatan.

Bahkan di tahun 2023, Muhammad Rudi sempat menjanjikan groundbreaking pembangunan T2 itu dilaksanakan.

Tapi hingga Februari 2024, peletakan batu pertamanya pun tak kunjung dimulai sampai Muhammad Rudi menyoroti keterlambatan pelaksanaan proyek itu lewat media.

Muhammad Rudi yang juga Wali Kota Batam itu, tampaknya, berambisi sehingga pembangunan fisik bandara internasional itu didorongnya dengan ‘gaspol’.

Nada suara yang dapat ditangkap di permukaan, bagaimana bandara internasional itu dapat berkembang lebih maju, dengan kapasitas 5 juta penumpang tambahan dari kapasitas existing, termasuk pasar luar negeri.

Soal kemungkinan ada nada suara minor, hal yang dikesampingkan dulu dalam tulisan ini.

Sebagaimana diketahui publik, bahwa pengelolaan operasional Bandara Hang Nadim, bukan lagi oleh BP Batam, tapi sudah dialihkan ke PT Bandara Internasional Batam (BIB) sejak 1 Juli 2022.

Posisi BP Batam, kini, di bandara itu tinggal sebagai kuasa aset milik negara.

Berbagai terobosan penerbangan komersil antarnegara, kini dirajut PT BIB untuk memajukan bandara itu.

Tampilan dan penanganan terminal bandara kekinian memang tampak semakin kinclong dilihat dari berbagai aspek dan juga sistem pelayanannya.

Bisa saja perkembangan dan kemajuan seperti itu karena sudah dikelola oleh para ahlinya.

Meski aset bandara adalah milik negara yang dikuasakan ke BP Batam, tapi PT BIB berfungsi juga sebagai investor selain pengelola operasional.

PT BIB adalah konsorsium dari PT Angkasa Pura I anak perusahaan BUMN, Incheon International Airport Corporation dari Korea dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Nah, tentang keterlambatan proses pembangunan T2 bandara sebagaimana disorot Muhammad Rudi baru-baru ini, ternyata PT BIB punya alasan yang fundamental pun bersifat teknis, strategis dalam konteks bisnis bandara bertaraf internasional.

Baca Juga:  81 ASN Kemenperin di BP Batam Ikuti Sosialisasi Kepegawaian

Bukan saja hanya pengembangan pembangunan fisiknya yang harus dikebut agar setara dengan Bandara Internasional di dunia, namun terobosan market dari penerbangan komersilnya ke berbagai penjuru dunia menjadi satu tolak ukur.

Dan itu sudah mulai terlihat dari aktivitas bandara dengan konektivitas jalur baru penerbangan internasionalnya.

Ada penerbangan dari Batam ke Malaysia dan Cina. Tahun ini, juga akan dibuka penerbangan ke Korea Selatan.

Alasan teknis lain yang dikemukakan pihak PT BIB penyebab keterlambatan adanya perubahan desain ulang atas konsep fisik bandara.

Semula, saat proposal desain awal diajukan berkonsep “Atap 1.000 Kuncup”.

PT BIB berupaya menyelaraskan dan memadukannya dengan visi baru Batam sebagai Kota Modern dan Maju.

Maka konsep bandara disesuaikan menjadi lebih fururistik, modern dan luxury, namun tetap mengadopsi kearifan lokal berupa replika kepak sayap burung elang dan batik, serta flora dan fauna khas Kepri.

Contoh pernak-pernik kearifan lokal itu, yakni replika Ikan Marlin yang dipadu dan dibalut dalam nuansa modern, futuristik dan luxury sehingga memberikan kesan yang jauh lebih baik.

Perubahan konsep desain yang fundamental dan menyeluruh, baik perpaduan eksterior maupun interior semua desain yang melibatkan kosultan desain internasional dari Korea membawa konsekuensi yang cukup besar dan memakan waktu.

Proses ini tentu memakan waktu yang lebih panjang mengingat desain yang disajikan benar-benar digali dan dikaji secara mendalam sesuai filosofi yang diinginkan.

Belum lagi masuk ke tahap penyelesaian Detail Engineering Design (DED).

Sehingga menurut perkiraan pihak PT BIB, proses penyelesaian pembangunan T2 itu akan selesai dalam kurun waktu 35 bulan.

Itupun jika proses desain dan DED rampung sekitar April atau Mei 2024.

Jika demikian, masyarakat Batam atau Kepri, khususnya, apalagi Muhammad Rudi, perlu sabar menanti karena pengerjaan dan penyelesaian gedung T2, bukan besok. (*)

Berita Sebelumnya

Ribuan Insan Pendidikan Ikuti Jalan Sehat Provinsi Kepri di Batam

Berita Selanjutnya

PT BIB: Bandara Hang Nadim Bertransformasi Menjadi The Next Level Airport

Berita Selanjutnya
PT BIB Luncurkan GrabCar Airport, Titik Jemput di Dalam Bandara Hang Nadim

PT BIB: Bandara Hang Nadim Bertransformasi Menjadi The Next Level Airport

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recipe Rating




iklan PLN
iklan AEC
BatamNow.com

© 2021-2024 BatamNow.com

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Peraturan Dewan Pers
  • Redaksi
  • Kontak

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pilihan Editor
  • Akal Sehat
  • Opini
  • Wawancara
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional

© 2021-2024 BatamNow.com