BatamNow.com, Jakarta – Indonesia kembali kedatangan vaksin Sinovac sebanyak 10 juta dosis dalam bentuk bulk atau bahan baku pada tahap ke-17. Dengan begitu, pemerintah Indonesia telah mengamankan sebanyak 104,7 juta vaksin, sebanyak 91,5 dosis di antaranya dalam bentuk bulk.
Dilansir CNBCIndonesia.com, Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan pemerintah memastikan untuk mengamankan kebutuhan vaksin yakni 426,8 juta dosis vaksin. Upaya ini dilakukan dalam rangka penyediaan dalam bentuk pendekatan bilateral, multilateral, maupun eksplorasi produk dalam negeri.
Saat ini vaksin telah tiba di tanah air terdiri dari vaksin dari Sinovac (94,5 juta dosis, 91,5 juta di antaranya bentuk bulk), AstraZeneca COVAX Facility (8,2 juta dosis), dan Sinopharm (2 juta dosis). Saat ini, Indonesia menggunakan tiga jenis vaksin, yaitu Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.
“Kita kedatangan lagi 10 juta vaksin dalam bentuk bulk atau bahan baku sehingga ada total 91 juta vaksin bulk yang akan diproduksi menjadi vaksin jadi,” ujar Oscar, dalam siaran resminya, Minggu (20/06/2021).
Menurut Oscar, ketiga vaksin itu telah memperoleh Emergency Use Listing atau EUL dari WHO, hingga telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal kualitas, keamanan, dan efektivitasnya untuk digunakan pada masa darurat Kesehatan.
“Kita terus berupaya melakukan distribusi dan program vaksinasi agar berjalan dengan baik,” kata Oscar.
Dia menambahkan pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksinasi dalam negeri setidaknya 181,5 juta orang guna mencapai Herd Immunity atau kekebalan kelompok. Vaksin merupakan instrumen penting dalam upaya kita dalam melawan gelombang kedua pandemi Covid-19.
“Sampai saat ini kita telah melakukan upaya percepatan dan penguatan vaksinasi ini,” katanya.
Dia menegaskan bagi masyarakat yang telah divaksinasi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan tetap memakai masker.
“Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa, dan pandemi bisa dikendalikan,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa kondisi tenaga kesehatan (nakes) di Kudus, Jawa Tengah, yang sempat terpapar Covid-19 akibat menangani pasien di fasilitas pelayanan kesehatan kini telah berangsur pulih. Setidaknya 90% nakes yang isolasi mandiri sudah bisa mulai masuk kerja dan kembali melayani masyarakat. Hal ini tidak lepas hampir 100% tenaga kesehatan di Kudus yang berjumlah sekitar 6000 orang telah menerima dosis lengkap vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi di sejumlah negara telah berhasil menekan angka penyebaran Covid-19. Di Eropa, Inggris misalnya, telah mampu menurunkan kasus harian hingga di angka 5.000-an dari sebelumnya, 60 ribu kasus per hari, setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 101,51% populasi. Contoh lainnya adalah Amerika Serikat yang mampu menurunkan kasus baru per harinya dari sekitar 300 ribu menjadi 12 ribu per hari, setelah dosis vaksin yang diberikan mencapai 91,57% populasi.(*)