BatamNow.com, Ternate – Sebanyak tiga warga ditemukan tewas penuh luka di dalam hutan di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Ketiganya bernama Risno, Yusuf Kader, dan Masani.
Dilansir KOMPAS.com, Kapolres Halmahera Tengah, AKBP Nico Setiawan menjelaskan, pada Sabtu (20/03/2021), ada tujuh orang yang terdiri dari enam warga sipil dan satu personel TNI masuk ke dalam hutan.
Dari pemeriksaan dua orang anggota rombongan, mereka mengaku hendak mendulang emas.
“Ada juga keterangan lain dari mereka untuk berkebun. Mereka masuk ke hutan hingga kilometer 5, padalah sudah sampai kilometer 10,” tutur Kapolres saat dihubungi, Rabu (24/03).
Begitu sampai di hutan mereka langsung beristirahat. Namun, tiba-tiba rombongan dihujani anak panah.
Sebanyak empat di antara mereka berhasil menyelamatkan diri dan hanya mengalami luka terkena duri atau pohon pada saat berlari. Sementara tiga orang lainnya tewas di lokasi.
Warga yang selamat kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Petugas kemudian mendatangi lokasi.
Tubuh korban ditemukan penuh luka bekas anak panah. Namun, hingga kini pihak kepolisian belum memastikan jenis senjata tajam yang membunuh korban.
“Visum luar memang sudah rusak karena memang pertama, banyak luka, kemudian sudah dua hari. Jadi apakah kena panah dulu, apakah kemudian masih hidup terus ada serangan lain belum dapat dipastikan,” ujar Nico.
Kesulitan
Jenazah Yusuf Kader dan Masani sudah berhasil ditemukan dan dibawa ke rumah sakit. Namun, keluarga menolak jenazah diotopsi.
Sementara jenazah Risno hingga malam ini masih dalam proses evakuasi di dalam hutan.
Jarak tempuh yang jauh, lokasi yang sulit dijangkau, ditambah jalan yang licin karena hujan menyebabkan tim evakuasi yang berjumlah sekitar 30 orang mengalami kesulitan.
Untuk ke lokasi diperkirakan memakan waktu 10 jam.
Suku pedalaman
Nico mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan pelaku yang menewaskan ketiga warga.
Namun, dari keterangan sejumlah saksi yang selamat, saat itu mereka melihat penyerangan dilakukan orang dari suku pedalaman.
“Sementara ini, kita berdasarkan keterangan saksi karena belum ada keterangan lain. Lagian belum dilakukan olah TKP karena tim masih fokus pencarian dan evakuasi korban,” kata Kapolres.
Saat ini polisi tengah fokus pada evakuasi serta penyidikan sambil melakukan pendekatan dengan suku pedalaman yang sudah berbaur dan bisa diajak berkomunikasi di wilayah Kabupaten Halmahera Timur.
Polisi juga akan berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk mengetahui pendekatan yang telah dilakukan dengan suku pedalaman tersebut.(*)