BatamNow.com, Jakarta – Data pribadi dari 533 juta pengguna Facebook kembali muncul secara online di situs forum hacker. Nahasnya, data yang mencakup pengguna Facebook di Indonesia tersebut bisa diakses gratis oleh siapa saja.
Peneliti keamanan siber dari Hudson Rock, Alon Gal, menemukan data tersebut pertama kali pada Sabtu (03/04/2021). Ia menyatakan kebocoran data pribadi tersebut sangat berbahaya bagi keamanan privasi pengguna Facebook.
Dilansir kumparan.com, data-data pribadi yang bisa diakses gratis, mencakup nomor telepon, ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, hingga alamat email. Gal mengatakan telah memverifikasi beberapa keaslian data yang bocor tersebut dan membandingkannya dengan nomor telepon orang yang dia kenal. Beberapa data itu cocok.
“Basis data sebesar itu yang berisi informasi pribadi, seperti nomor telepon pengguna Facebook pasti akan memicu pelaku kejahatan memanfaatkan data tersebut untuk melakukan serangan rekayasa sosial atau upaya peretasan,” kata Gal dikutip Business Insider.
All 533,000,000 Facebook records were just leaked for free.
This means that if you have a Facebook account, it is extremely likely the phone number used for the account was leaked.
I have yet to see Facebook acknowledging this absolute negligence of your data. https://t.co/ysGCPZm5U3 pic.twitter.com/nM0Fu4GDY8
— Alon Gal (Under the Breach) (@UnderTheBreach) April 3, 2021
Data yang terungkap mencakup informasi pribadi lebih dari 533 juta pengguna Facebook dari 106 negara, termasuk lebih dari 32 juta pengguna di AS, 11 juta pengguna di Inggris, dan 6 juta pengguna di India. Dalam daftar tersebut, juga ada dari Indonesia. Sekitar 130.331 pengguna Facebook dari Indonesia merupakan korban dari kebobolan data ini.
Seorang juru bicara Facebook menegaskan bahwa data-data yang bisa diakses secara gratis itu merupakan dampak dari kerentanan yang diperbaiki pada Agustus 2019.
“Ini adalah data lama yang sebelumnya dilaporkan pada 2019,” tulis juru bicara Facebook dalam pernyataan email. “Kami menemukan dan memperbaiki masalah ini pada Agustus 2019.”
Sebelumnya, Gal juga menemukan data yang sama pada bulan Januari lalu. Pada saat itu database yang berisi jutaan nomor telepon pengguna Facebook dijual secara ilegal melalui platform aplikasi chat, Telegram. Untuk mendapatkan nomor telepon secara utuh, pembeli harus membayar mulai dari 20 dolar AS atau sekitar Rp 282 Ribu.
Sekarang, seluruh kumpulan data tersebut telah di-posting di forum hacker secara gratis, membuatnya tersedia untuk khalayak luas. Siapa saja bisa mengaksesnya dan tidak perlu memiliki keterampilan khusus.
“Penting bagi Facebook untuk memberi tahu penggunanya tentang pelanggaran ini sehingga mereka cenderung tidak menjadi korban berbagai upaya peretasan dan social engineering,” ujar Gal.
Apabila kamu ingin tahu apakah terkena kebocoran data pribadi pengguna Facebook ini, bisa mengakses situs HaveIBeenPwned.com dan masukan email akun Facebook. Situs tersebut memiliki database kebocoran data yang dikelola oleh analis keamanan Troy Hunt.(*)