BatamNow.com – Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam mensosialisasikan dan mensimulasikan 2 sistem digital terbarunya, Autogate System dan BP Batam Seaport Information Management System (B-SIMS) di Pelabuhan Batu Ampar, Rabu (03/03/2021).
Dikutip dari batampos.co.id, Direktur BUP BP Batam Nelson Idris menjelaskan bahwa digitalisasi kedua sistem itu adalah upaya pembenahan di Pelabuhan Batu Ampar menuju Smart & Green Port.
Autogate System bertujuan untuk meminimalisir terjadinya antrean panjang kargo yang keluar ataupun masuk ke pelabuhan.
Simulasi Autogate System pun dilakukan di pintu masuk dan pintu keluar Pelabuhan Batu Ampar, Rabu (03/03).
Nantinya, pembawa kargo hanya perlu memindai kartu khusus pada alat pindai yang telah disediakan.
Sehingga tidak perlu lagi bertatap muka dengan petugas Bea Cukai.
Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinvest), Sahat Manaor Panggabean hadir dan menyaksikan langsung simulasi Autogate System ini.
Ditemui BatamNow.com, Sahat Manaor Panggabean mengatakan bahwa penataan Pelabuhan Batu Ampar sudah dibicarakan sejak tahun lalu.
“Supaya pelabuhan ini lebih tertata dengan baik, termonitor dengan baik. Jadi semua sistemnya akan menggunakan sistem IT yang terkoneksi, semua pelaku aktivitas bisnis atau dunia usaha yang ada di sini juga termasuk dari aspek government-nya juga,” jelas Sahat.
Sahat juga menjelaskan bahwa Autogate System telah diaplikasikan di banyak pelabuhan baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Kita hanya ingin merapikan saja sebenarnya,” ujarnya.
Sebagaimana dilansir batampos.co.id, Nelson menjelaskan bahwa sistem B-SIMS berguna untuk melakukan pengintegrasian data mulai dari pendaftaran keagenan, register barang masuk, register barang keluar dan informasi denah kontainer di TPS.
Dengan terintegrasinya kedua sistem ini, menurut Sahat, akan memperlancar arus keluar-masuk kargo di Pelabuhan Batu Ampar. Ia katakan efisiensi waktunya sangat signifikan sekali.
“Juga efisiensi biaya tentunya karena waktu yang semakin singkat. Kemudian kepastian kepada si pelaku usaha itu barangnya nanti ada dimana, kapan tibanya, dan berapa biaya yang dibutuhkan, itu sangat efesien nanti. ini akan terkoneksi semua. Data itu akan digunakan semua institusi yang ada di sini,” jelas Sahat.(Hendra)