BatamNow.com – Setiap hari, banyak masyarakat pelanggan yang mengeluh atas pelayanan buruk pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sampai memancing pelanggan “marah” dan kesal.
Kemarin, Sabtu (06/03), air di rumah pelanggan di Perumahan Center View Kavling 189, Batam Center, tercemar berwarna biru pekat dan berbuih.
Kali ini, konsumen di Kompleks Angrek Sari, Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, mengeluh karena air dalam seminggu belakangan hanya menetes.
Adalah tokoh masyarakat Ruslan Kasbulatov yang menyuarakan kondisi pelayanan air minum yang bermasalah di kompleks yang dihuni seratus lebih rumah itu.
“Sudah seminggu ini air minum kompleks kami hanya menetes saja. Kalau pun mengalir air kotor dan berlumpur,” keluh Wakil Ketua DPD PDIP ini.
Diapun sudah berulang melapor ke call center 150155 Air Minum Batam, tapi tak ada respons.
Sampai-sampai mantan Anggota DPRD Provinsi Kepri ini pun menelepon Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam Binsar Tambunan, untuk menyampaikan keluhan warga Anggrek Sari.
Lalu apa jawab Binsar ke Ruslan?
“Saya sangat menyesalkan buruknya pelayanan PT Moya”. Itu jawaban Binsar per telepon, Sabtu (06/03) sebagaimana disampaikan Ruslan ke BatamNow.com, Minggu (07/03) sore.
Binsar yang dikonfirmasi BatamNow.com, Minggu (07/03) lewat telepon dan WhatsApp, tak merespon, meski pesan diterima dan dibaca.
Bukan hanya ke Binsar, tapi juga ke GM Sumber Daya Air, Limbah dan Lingkungan BP Batam Ibrahim Koto, Kamis (04/03), juga dihubungi Ruslan karena air macet di rumahnya selama seminggu.
Percakapan Ruslan, pentolan PDIP ini dengan Ibrahim lewat WhatsApp, mengakui kondisi gangguan suplai air minum dari pengelola SPAM. Tentu setelah Ibrahim melalukan cross check dengan Edo dari pihak operator SPAM Batam.
Masalah yang muncul atas pengakuan Edo ke Ibrahim bahwa aliran air ke Kompleks Angrek Sari itu macet merata. Dan ia katakan, jam 09.00 akan mengalir lagi.
Apa sebenarnya masalah sehingga air minum macet ke konsumen di Kompleks Angrek Sari itu.
Info dari pihak SPAM mengakui bahwa demand cukup tinggi saat ini, dan bertepatan jam puncak pada sore hari terdapat gangguan suplai.
Meski kata Ibrahim, produksi sudah naik, harusnya demand tak jauh berbeda saat sebelum konsesi dengan sekarang.
Walaupun Ruslan sudah melaporkan ke Binsar dan Ibrahim soal kondisi tetesan air minum di kompleks dan rumahnya, tapi tampaknya kondisi aliran air di sana masih macet.
Padahal PP 122 Tahun 2015 menjamin kelancaran suplai air minum 24 jam.
Pasal 4 ayat (5) PP itu berbunyi, Kontinuitas pengaliran Air Minum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan jaminan pengaliran selama 24 (dua puluh empat) jam per hari.
Selain mengalir 24 jam, air minum yang diterima konsumen juga diatur standar higienitas dan harganya harus murah.
Tapi apa yang dialami banyak pelanggan?
Mungkin karena kesal, Ruslan pun sampai memposting di akun Facebook pribadinya narasi berang atas pelayanan PT Moya ini.
Corporate Communication Manager PT Moya Indonesia Astriena Veracia tak merespons konfirmasi BatamNow.com meski sudah dihubungi lewat WhatsApp tiga kali dan ditelepon.(L)