BatamNow.com – Layanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam yang kerap dikeluhkan pelanggan, masih terus bergulir.
Banyak pelanggan pada masa perayaan Hari Raya ini kesulitan mendapatkan air minum dari pengelola transisi SPAM Batam.
Sinta, ibu rumah tangga, pelanggan di Tembesi sampai menanyakan kepada BatamNow.com kenapa kualitas air yang keluar dari keran dalam di rumahnya pada Sabtu (15/05/2021) pagi ini, keruh berwarna kekuningan.
Awak media ini, yang tinggal di wilayah Sekupang juga mengeluhkan hal yang sama. Air yang keluar dari keran dalam, keruh dan berwarna kuning.
Lain lagi dengan Citra pelanggan air minum di Tiban sangat kecewa dengan suplai aliran air yang kerap mati, lalu hidup hanya jam tertentu (antara jam 24.00 sampai 05.00).
Tiga hari sejak Hari Raya Idul Fitri, air tidak mengalir di rumahnya. Beruntung setelah melakukan komplain kepada pengelola komplek tempat ia tinggal, air pun mulai mengalir sekitar pukul 24.00, Sabtu (15/05).
“Kenapa perumahan The Residence ini susah air pak, kenapa hanya hidup tengah malam, dan waktu yang tak tentu saja. Hidup jam 12 malam sampai jam 3 malam dan mati jam 4 pagi atau jam 5 pagi. Parah pak,” tanya Citra lewat pesan WhatsApp kepada BatamNow.com, Sabtu (15/05).
Sementara masalah kualitas air yang agak keruh sudah tak begitu hirau bagi Citra, asal air lancar mengalir sebagaimana dijamin pemerintah lewat Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2009 tentang Sumber Daya Air (SDA).
Demikian juga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum.
Dalam PP 122 Tahun 2015 Pasal 4 ayat 1-5 menyebutkan;
(1) SPAM jaringan perpipaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf meliputi:
A. unit air baku;
b. unit produksi;
c. unit distribusi; dan
d. unit pelayanan.
(2) SPAM jaringan perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan untuk menjamin kepastian kuantitas dan kualitas Air Minum yang dihasilkan serta kontinuitas pengaliran Air Minum.
(3) Kuantitas Air Minum yang dihasilkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit mencukupi Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari-hari.
(4) Kualitas Air Minum yang dihasilkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Kontinuitas pengaliran Air Minum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan jaminan pengaliran selama 24 (dua puluh empat) jam per hari.
Utusan Sarumaha Pun Tak Jemu-jemu Mengkritisi
Menanggapi keluhan banyak pelanggan, Anggota DPRD Batam, Utusan Sarumaha tak jemu-jemu mengkritisi pelayanan buruk SPAM Batam ini.
Sejak beberapa bulan lalu , anggota Komisi I ini ‘berteriak’ terus menyuarakan keluhan pelanggan air minum masyarakat ini.
Bahkan di Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) beberapa bulan lalu, dia sangat lantang mencecar kinerja pengelola SPAM yang sangat tak becus.
Dia menegaskan, Sabtu (15/05), di tengah banyaknya keluhan pelanggan air minum yang tak kunjung berakhir ini, “Kita masih tetap mendorong dan mengingatkan PT Moya Indonesia untuk konsisten menjaga kualitas pelayanan kepada pelanggan, baik kualitas air maupun kualitas pelayanan, termasuk distribusi air yang belum merata kepada pelanggan.”
Sementara, kata dia, akibat pelayanan buruk dari pengelola air di Batam selama masa transisi, kemungkinan bisa menjadi kendala bagi PT Moya Indonesia untuk menjadi pengelola permanen 25 tahun ke depan.
Meski demikian, Sarumaha masih mengingatkan PT Moya Indonesia harus tetap waspada melakukan upaya-upaya strategis dalam menjaga kualitas air minum yang didistribusikan, agar tidak berdampak pada keselamatan dan kesehatan masyarakat di Kota Batam.
Konkritnya, kata pengurus Partai Hanura Batam ini, BP Batam harus mempercepat proses pelelangan pengelola SPAM yang permanen untuk memastikan badan hukum mana yang mampu mengelola air minum di Batam untuk 25 tahun ke depan.
“Sehingga keluhan-keluhan pelanggan atau masyarakat selama ini terkait mutu air, distribusi air dan penyambungan meteran kepada warga bisa teratasi secara tuntas dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” ujar anggota dewan asal Nias ini.
Sementara Corporate Communication Manger PT Moya Astriena Veracia saat dikonfirmasi BatamNow.com hanya mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi ke lapangan terkait adanya suplai air yang mati dan kurang bersih.
“Saat ini kami sedang melakukan investigasi di lapangan,” kata Veracia, Sabtu (15/05).(Panahatan)
Sama juga dengan perumahan tunas regency tanjung uncang dan rukonya.sdh… Baca Selengkapnya