BatamNow-Pengusaha di Batam mendukung program pemerintah pusat atas pembebasan pajak hotel dan restoran selama enam bulan ke depan.
Kebijakan ini untuk membantu usaha di sektor pariwisata dalam negeri yang mengalami kelesuan akibat dampak serius pendemi virus corona (Covid-19).
Tapi para pelaku usaha pariwisata di Batam justru minta pemerintah pusat juga mengeluarkan kebijakan di sektor perbankan.
“Kami berharap pemerintah Jokowi mengeluarkan kebijakan agar pembayaran pokok pinjaman kami di Bank ditunda untuk beberapa bulan ke depan,” kata pengusaha itu ke BatamNow Rabu(26/2/2020), sembari meminta namanya tak ditulis.
Pengusaha tadi mengaku untuk mengembangkan usaha pariwisata, dulunya dia meminjam modal ke salah satu bank di Batam.
Sebelum wabah Covid-19 muncul dan menyerang dunia, usaha pariwisata yang digelutinya masih mampu menghidupi karyawannya yang sekitar 1000 orang.
“Saat itu pembayaran angsuran ke Bank masih lancar-lancar saja,” ungkapnya.
“Saat ini tamu kosong total, uang tak berputar. Kalau boleh ada kebijakan pusat, kami bayar bunga bank saja untuk 6 bulan ke depan. Angsuran pokoknya ditunda dulu,” pintanya.
Dana Hibah agar Tepat Sasaran
Pengusaha pariwisata lainnya juga mengeluh atas kunjungan wisatawan yang drop saat Covid-19 mewabah hingga kini.
Sebelumya, usaha pariwisatanya mampu mendatangkan 10.000 wisatawan mancanegara setiap bulannya.
“Tamu saya rata-rata dari China, Korea dan Jepang,” terangnya.
Pengusaha itu ditemui BatamNow, Rabu (26/2/2020) di bilangan Batam center, Batam. Dia mengingatkan pemerintah agar memikirkan kebijakan yang lebih bermanfaat untuk sektor pariwisata agar dana yang dikucurkan tepat sasaran.
Dia mengkritik pemerintah pusat atas dana influencer dan media relation sebesar 72 miliar itu.
“Masalah Covid-19 sudah mendunia, setiap hari ada saja korban yang bertambah. Ini masalah ketakutan terpapar virus. Negara asal para pelancong sudah mewanti-wanti warganya untuk tidak bepergian keluar negeri dulu,” ungkapnya.
“Jadi mau dipengaruhi dan diberi insentifpun, para pelancong akan berpikir dua kali untuk bepergian. Tentunya para wisatawan mancanegara itu akan merujuk pada negaranya dan pengumuman dari WHO tentang keadaan dunia atas serangan virus Corona,” terangnya.
Dia kemudian mengingatkan pemerintah, masalah serangan Covid-19 itu sudah bisa dikatakan global yang masuk kategori “pandemi”.
“Kurang tepat sasaran dana influencer itu nantinya. Siapa yang tak was-was atas kondisi dunia sekarang ini. Apakah masih bisa mempengaruhi orang dengan kondisi saat ini. Siapa mau mempertaruhkan nyawanya untuk berwisata?,” ungkapnya.
Untuk menjaga keberlangsungan sektor pariwisata itu sebaiknya pemerintah pusat memikirkan langkah yang lebih kongkrit.
Misalnya tadi, dengan menggeluarkan kebijakan fiskal perbankan. Pengusaha minta keringanan hanya membayar bunga pinjaman dan pembayaran angsuran pokok ditunda dulu sampai pulihnya perekonomian di sektor pariwisata. Tak muluk-muluk memang.
Ketua BPPD Batam Sorot Kebijakan Pusat
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Batam Rahman Usman menyoroti kebijakan pembebasan pajak hotel dan restoran oleh pemerintah pusat itu. Yang akan diberlakukan Maret 2020 hingga 6 bulan ke depan.
Menurutnya, kebijakan itu tidak akan berpengaruh secara signifikan atas kunjungan wisatawan mancanegara ke dalam negeri dengan situasi yang terjadi hingga detik ini.
” Saat ini yang paling dibutuhkan adalah pernyataan resmi dari pemerintah seputar pencegahan Corona, karena saat ini sejumlah negara meragukan kemampuan Indonesia mendeteksi keberadaan Corona,” ujar Rahman, Rabu (26/02/20). Dikutip dari transkepri.com.
Dana hibah 3,3 triliun akan dikucurkan pemerintahan Jokowi ke 10 destinasi daerah wisata. Tujuannya, membebaskan pajak hotel dan restoran. Sektor pariwisata salah satu yang babak belur terimbas wabah Covid-19.
“Kami berikan dukungan dana untuk 10 daerah destinasi wisata,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Presiden, Selasa(25/2), di Jakarta.
Dari 10 destinasi itu dua diantaranya ada di Provinsi Kepri. Batam dan Bintan mendapatkan gelontoran dana hibah itu.
Delapan destinasi wisata lainnya yakni Danau Toba, Labuhan Bajo, Bangka Belitung, Malang, Yogyakarta, Manado, Bali dan Mandalika.
(Omrad)