BatamNow-Kondisi debit air di Waduk Duriangkang sudah berada di zona merah, kata Presiden Direktur PT Adhya Tirta Batam (ATB) Benny Andreanto.
Karena sudah sangat krisis, sampai Benny pun mengajak warga Batam banyak berdoa.
Benny mengungkap keadaan mengkhawatirkan Dam terbesar di Batam itu ke BatamNow, Kamis (27/2) siang.
Dam Duriangkang saat ini menopang 80 persen distribusi air baku di Batam dari 5 waduk yang dikelola BP Batam.
“Air waduk Duriangkang saat ini di elevasi -2.95 m (red-meter) di bawah Spillway”, kata Benny.
Spillway adalah metode untuk mengendalikan keberadaan volume air di Dam.
Benny mengungkap, situasi krisis air baku Batam ini akan bertambah buruk jika jumlah debit air di Dam itu terus menyusut.
Sementara curah hujan cukup rendah belakangan ini di Batam, sehingga krisis air sudah di depan mata.
“WTP Tanjungpiayu akan stop beroperasi saat elevasi -3.4 m dari Spillway. Kondisi ini akan tercapai kira-kira 2(dua) minggu ke depan bila ngga ada hujan”, tambah Benny.
Bila tak ada curah hujan yang cukup dalam Minggu ini, dikhawatirkan puluhan ribu pelanggan ATB di Tanjungpiayu dan sebagian Muka Kuning akan mengalami krisis air.
“Terdampak sekitar 20 ribu pelanggan”, ungkap Benny sembari berharap hujan segera turun di Batam.
Benny juga mewanti-wanti keadaan yang mungkin akan segera terjadi terhadap Dam Muka Kuning.
Data yang diperoleh BatamNow, saat ini kondisi debit air di Dam Muka Kuning berada di angka -1.89 meter dari Spillway.
“Intake Duriangkang untuk Muka Kuning akan stop juga pada elevasi yang sama. Dampaknya sekitar 30 ribu pelanggan di Muka Kuning, Batu Aji dan Tanjung Uncang tak kebagian air,” ungkap Benny.
Benny mengaku kondisi ini harus segera di ketahui publik Batam. Sehingga masyarakat sadar akan krisis air yang sudah di depan mata. Konsumsi masyarakat atas air bersih harus dilebih hematkan lagi.
Menurutnya, solusi penggiliran suplai air bersih ke wilayah Tanjungpiayu dan Muka Kuning kemungkinan akan segera diberlakukan.
Dampak minimnya suplai air akan lebih dirasakan pelanggan yang bermukim di ujung pipa distribusi dan ditempat tinggal yang lebih tinggi.
Benny mengungkap kondisi krisis air yang sudah dekat ini akan lebih mudah diatasi bila pemerintah serius menggurus dan kemudian menyerahkan Dam Tembesi untuk segera dikelola demi pemenuhan kebutuhan air bersih ke masyarakat Batam.
“Ini salah satu masalahnya akibat Dam Tembesi gagal beroperasi medio 2019. Kalau Tembesi telah beroperasi kondisinya jadi lebih mudah”, terang Benny ke BatamNow.
Diakhir penjelasannya Benny menitipkan sebuah kalimat atas keadaan yang terjadi saat ini.
“Hope for the best prepare for the worst”. (Berharap yang terbaik bersiaplah untuk yang terburuk)
Beberapa waktu lalu Benny mengajak masyarakat untuk berdoa agar hujan turun dan mengisi debit air di Dam.
Kondisi Waduk Duriangkang akan segera diris BatamNow di Channel BatamNow TV.
Video diambil dengan menggunakan Drone.
(Om/Js)
Foto mengungkap fakta:
Wow