BatamNow.com, Jakarta – Air kelapa untuk covid jadi viral di sosial media sejak beberapa waktu lalu. Racikan air kelapa yang dicampur dengan jeruk nipis, madu, dan garam disebut-sebut bisa dikonsumsi sebagai obat herbal pembunuh virus Covid-19. Selain itu, pesan viral tersebut menyebut bahwa setelah 1 jam mengkonsumsi campuran bahan-bahan tersebut, virus dalam tubuh akan hilang dan tes swab akan menunjukkan hasil negatif.
Dilansir CNNIndonesia.com mengutip laman resmi covid19.go.id, hal ini adalah hoax. Racikan tersebut tak bisa membunuh virus Covid-19.
Ketika dihubungi terpisah, dokter spesialis gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Saptawati Bardosono mengatakan bahwa air kelapa hijau bukanlah obat.
“Bukan obat karena belum ada penelitian tentang berapa dosis dan kapan harus diminumnya,” kata Saptawati atau yang kerap disapa Tatik, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (05/07/2021).
Selain itu, Tatik juga mengungkapkan bahwa mitos lain soal air kelapa muda bisa menghilangkan efek vaksin juga disebut sebagai hoax dan mitos semata.
Perihal air kelapa untuk covid yang hanya mitos belaka, Juwalita Surapsari, dokter spesialis gizi klinis RS Pondok Indah juga menegaskan hal yang sama.
Dia mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada bukti ilmiah bahwa air kelapa mampu berfungsi sebagai obat, walaupun mungkin saja bisa meningkatkan imunitas dari kandungannya.
“Jadi jika dia merasa lebih baik, sebenarnya itu sesuatu yang bersifat subjektif dan kita harus melihatnya secara komprehensif, yang pertama kemungkinan memang orang ini sudah menjalankan pengobatan yang dianjurkan,” ungkapnya dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com.
“Tidak selalu pengobatan itu bersifat spesifik terhadap Covid-19, tetapi mungkin diberikan juga obat-obatan yang sifatnya suportif oleh dokter. Kemudian yang kedua, mereka sudah menjalani diet seimbang yang sifatnya memang mendukung penyembuhan.”
Juwalita menyebut bahwa ada kemungkinan bahwa kandungan air kelapa termasuk kadar elektrolitnya yang cukup tinggi karena mengandung kalium dan magnesium memang membantu meningkatkan imunitas. Kedua unsur ini sangat baik untuk mengontrol tekanan darah dan kesehatan jantung yang juga bisa berarti terkait pada pencegahan penyakit komorbid (penyerta) pada Covid-19.
“Kemungkinan juga konsumsi air kelapa bisa memberi sugesti positif pada orang yang mengonsumsinya. Semua yang sifatnya sugesti positif terhadap tubuh kita bisa membawa dampak yang baik juga.”
“Air Kelapa bisa jadi alternatif, tetapi bisa juga mencari alternatif lain. Kebiasaan minum air kelapa ini boleh-boleh saja, asalkan kita tetap menjaga variasi makanan kita, karena prinsip nutrisi seimbang adalah kita dapat menjaga variasi makanan kita sehingga seluruh kebutuhan macronutrient dan micronutrient dapat tercapai.”
Kandungan Air Kelapa
Air kelapa sendiri sebenarnya mengandung macronutrient dan micronutrient. Secara macronutrient, maka sebagian besar bentuknya adalah karbohidrat. Air kelapa mengandung 94 persen air, 5 persen karbohidrat terutama dalam bentuk glukosa dan fruktosa, sekitar 0,02 persen protein dan sebagian kecil sekali lemak.
Sedangkan kandungan micronutrient yang menonjol pada air kelapa adalah Vitamin B, yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B7, dan B9.
Vitamin B9 itu dikenal sebagai Folat. Vitamin B, terutama B6 dan Folat memang sangat berperan pada sistem imun secara keseluruhan. Vitamin B6 ini perannya besar sekali di dalam sistem imun.
“Kemungkinan besar, orang yang mengonsumsi air kelapa mendapat manfaat dari support vitamin yang ada di dalamnya, jadi konsumsi air kelapa bisa membantu memenuhi kebutuhan Vitamin B mereka. Kebetulan Vitamin B itu memang banyak terlibat dalam seluruh proses enzimatik di dalam tubuh, jadi reaksi kimia di dalam tubuh itu banyak didukung oleh Vitamin B,” ucapnya.
Tak dimungkiri, air kelapa memang mengandung banyak vitamin. Namun alih-alih air kelapa untuk covid atau penghilang efek vaksin, Tatik menyarankan orang minum air kelapa muda selama masa pandemi semata-mata untuk menjaga hidrasi tubuh.(*)