BatamNow.com – Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang pria positif Covid-19 dianiaya oleh warga.
Dilansir Kompas.com, pria itu diketahui bernama Salamat Sianipar (45), warga Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Dikutip dari TribunMedan.com, Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audi Murphy Sitorus mengatakan, kejadian tragis yang dialami oleh Salamat karena dia berperilaku aneh.
Sebab, setelah tahu dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 ia langsung memeluki warga agar tertular virus corona.
“Kemarin saat terpapar (Covid-19), entah stres atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga,” kata Audy dikutip dari TribunMedan.com.
“Pokoknya tindakannya aneh. Bahkan Wakapolsek pun datang waktu itu langsung mau dipeluknya. Bidan desa itu juga saat mau memakaikan APD langsung dipeluknya,” sambungnya.
Kesal dengan ulahnya, diduga warga marah dan mengamuk lalu mengikat dan melakukan penganiayaan terhadap Salamat.
“Kejadiannya hari Kamis (22/07/2021) kemarin. Waktu itu Satgas sudah mau mengamankan yang bersangkutan karena tindakannya aneh-aneh,” ungkapnya.
Saat ini, Salamat yang sempat dianiaya warga sudah dibawa ke RSUD Porsea.
Bupati Toba Poltak Sitorus mengatakan, pasien tersebut akan mendapat penanganan khusus karena memiliki gejala depresi.
“Pasien tersebut perlu ditangani dengan perlakuan khusus karena ada gejala depresi. Harus ditempatkan dalam satu kamar tersendiri, jadi tidak digabung dengan pasien Covid lain,” katanya.
View this post on Instagram
Polisi Turun Tangan
Terkait dengan penganiayaan itu, Kepala Bidang Penerangan Masyarakat (Kabid Penmas) Kepolisian Daerah Sumatera Utara AKBP Nainggolan membenarkannya.
Saat ini, pihaknya masih masih melakukan penyelidikan.
“Benar (kejadiannya), sudah ditangani Polres Toba. Saya sudah bicara dengan Kasubbag Humas, LP sudah diterima dan akan diproses,” kata Nainggolan.
Sementara itu, keponakan korban bernama Joshua mengatakan, tindakan warga terhadap pamannya sudah sangat keterlaluan.
“Tulang saya diikat, diseret dan dipukul masyarakat seperti binatang,” kata Joshua saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (24/07).
Atas kejadian itu, ia pun meminta pihak pemerintah tidak tinggal diam atas kejadian yang dialami pamannya tersebut. Sebab, pamannya diperlakukan tidak manusiawi.
“Saya ingin kejadian itu diproses secara hukum. Karena sudah sangat tidak manusiawi,” kata Jhosua.
Viral di Media Sosial
Aksi penganiayaan yang dilakukan warga terhadap Salamat viral di media sosial.
Video itu viral di media sosial setelah diunggah akun @jhosua_lubis, yang merupakan kaluarga dari pria dalam video itu.
Dalam video berdurasi 37 detik tampak terlihat seorang pria positif Covid-19 dalam tubuh diikat, diseret-seret dan dipukuli oleh sejumlah warga.
“Iya benar, itu yang di dalam video adalah tulang (paman/om) saya,” katanya, Sabtu (24/07).(*)