BatamNow.com – Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Batam ternyata lebih banyak yang tanpa penyakit penyerta (komorbid) dibandingkan yang disertai komorbid.
Fakta ini justru membalik persepsi yang terpatri di benak publik selama ini.
Merujuk rilis Update Covid-19 Kota Batam per hari ini, Senin (23/08/2021) tercatat 789 kasus kematian. 407 diantaranya adalah kasus tanpa komorbid sedangkan 382 lagi dengan komorbid.
Sedangkan jumlah tertinggi dari tiga komorbid pada kasus kematian adalah Diabetes Melitus sebanyak 208, Hipertensi 171 dan Pneumonia 103 orang.
Komorbid ini memang jamak dijumpai pada kasus-kasus, dimana seseorang sudah lanjut usia (lansia).
Berdasarkan kelompok usia, fakta di lapangan menunjukkan angka kematian pada umur 46-55 tahun sebanyak 224 kasus (tertinggi). Lalu 191 kasus pada rentang usia 56-65 tahun (tertinggi kedua).
Sedangkan lansia, usia 65 tahun ke atas tercatat lebih sedikit jumlahnya yakni 165 orang. Data ini juga membalik persepsi publik yang hampir sama bahwa usia lansia lah yang sangat rentan bila terpapar Covid-19.
Menjadi pertanyaan mengapa di Kota Batam, kasus kematian Covid-19 lebih banyak terjadi pada pasien tanpa komorbid?
Apa faktor-faktor penyebabnya?
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam yang dikonfirmasi mengarahkan awak media ini ke Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Surveilans dan Imunisasi Dinkes Batam, dr. Solihin.
Mengenai tingginya angka kematian pada kasus Covid-19 tanpa komorbid, Solihin katakan masih mereka telusuri. Juga mengenai persentase kesembuhan pasien dengan komorbid dan tanpa komorbid.
“Tim kami masih dalam penyempurnaan data, kami berharap bisa memberi analisa data namun saat ini masih belum dapat disajikan,” Solihin menjawab BatamNow.com, Senin (23/08) malam.
Tanpa atau dengan komorbid, Solihin berpesan agar masyarakat tidak lengah menjaga kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.
“Prokes yang benar, menghindari kerumunan, mengurangi mobilisasi dan vaksinasi,” pinta Solihin.(D/LL)