BatamNow.com, Jakarta – Taliban mengklaim sedang mempersiapkan upacara untuk mengumumkan kabinet pemerintahan baru Afghanistan di Istana Kepresidenan Kabul dalam waktu dekat.
Dilansir CNNIndonesia.com, Kepala Komisi Kebudayaan dan Multimedia Taliban, Ahmadullah Muttaqi, mengumumkan langsung persiapan tersebut dengan mengunggah sejumlah foto di Twitter.
Dalam foto-foto itu, terlihat sejumlah anggota Taliban sedang duduk di satu aula yang penuh dengan ornamen bendera putih khas kelompok tersebut.
“Kementerian Informasi dan Kebudayaan sedang mengatur upacara di Istana Kepresidenan. Pengumuman pemerintahan baru akan diadakan dalam upacara ini,” tulis Muttaqi di twit itu.
The Ministry of Information and Cultural affairs has made arrangements for the upcoming ceremony in the Presidential Palace. The announcement of the new government will be made in this upcoming ceremony. pic.twitter.com/kNRntQ4L1i
— Ahmadullah Muttaqi (@Ahmadmuttaqi01) September 1, 2021
Namun, Muttaqi tak menjabarkan lebih lanjut waktu pasti upacara pengumuman kabinet baru itu akan digelar di Istana Kepresidenan.
Hingga saat ini, belum diketahui pula orang-orang yang bakal mengisi pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban. Yang pasti, Taliban berjanji bakal membentuk pemerintahan inklusif dan lebih terbuka.
Sebagaimana dilansir Reuters, kabinet baru ini dianggap bakal menjadi penentu penerimaan negara asing terhadap pemerintahan baru Afghanistan.
Struktur pemerintahan ini pun dianggap penting, terutama karena Afghanistan harus segera bangkit dari krisis ekonomi.
Meski belum masih belum pasti, salah satu juru bicara Taliban, Wahedullah Hashimi, sudah sempat mengungkap kemungkinan struktur pemerintahan Afghanistan baru. Struktur itu dianggap mirip dengan saat kelompok itu memimpin pada 1996 hingga 2001.
Hashimi menjelaskan bahwa pemimpin Taliban saat berkuasa pada 1996 silam, Mullah Omar, akan tetap berperan di balik layar. Ia akan menyerahkan tugas-tugas kenegaraan ke dewan-dewan yang ditunjuk.
Ia kemudian menjabarkan bahwa pemimpin Taliban, Haibatullah Akhundzada, diperkirakan akan memegang jabatan yang mengawasi dewan-dewan tersebut. Jabatan itu mirip dengan presiden.
Namun, jabatan presiden sendiri diperkirakan bakal dipegang oleh salah satu wakil Akhundzada dalam struktur kepemimpinan Taliban.
“Mungkin deputi (Akhundzada) akan berperan sebagai presiden,” kata Hashimi.
Dalam struktur saat ini, pemimpin Taliban memiliki tiga deputi, yaitu anak Mullah Omar, Mawlavi Yaqoob; pemimpin jaringan Haqqani, Sirajuddin Haqqani; dan kepala bidang politik, Abdul Ghani Baradar. Namun, belum diketahui yang bakal ditunjuk jadi presiden.
Selain itu, Taliban juga mengklaim bakal menggandeng kelompok-kelompok lainnya demi mewujudkan pemerintahan yang inklusif.(*)