BatamNow.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan belum mau melakukan vaksinasi terhadap kalangan usia 5-11 tahun meski produsen vaksin Covid-19 asal perusahaan Amerika Serikat, Pfizer mengklaim produknya aman untuk anak-anak.
Dilansir CNNIndonesia.com, Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengaku masih menunggu kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) untuk keputusan lebih lanjut.
“Kita menyesuaikan dengan kajian lebih lanjut dari ITAGI, belum [target vaksinasi usia 5-11 tahun],” kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/09/2021).
Selain ITAGI, Nadia juga meminta publik menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bakal mengeluarkan revisi izin penggunaan darurat (EUA) apabila kajian vaksin Pfizer dan vaksin lainnya aman untuk anak usia 5-11 tahun.
Sejauh ini, BPOM baru mengeluarkan EUA vaksin Pfizer untuk usia 12 tahun ke atas. Adapun pada kelompok usia remaja 12-15 tahun efikasi vaksin Pfizer sebesar 100 persen, sementara untuk usia 16 tahun ke atas efikasinya adalah 95,5 persen.
Terpisah, Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro mengaku sejauh ini belum mengkaji hasil uji klinis vaksin Pfizer untuk anak usia 5-11 tahun. Sesuai dengan alur penerbitan EUA, BPOM dan ITAGI masih menunggu laporan penelitian dan EUA yang dikeluarkan oleh otoritas pengawas obat setempat.
“Maaf kami belum mengkaji,” kata Sri kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/09).
Sri menyebut, proses kajian penerimaan vaksin covid-19 harus berdasarkan kajian saintifik dan pertimbangan yang matang. Oleh karena itu, ia meminta publik untuk fokus pada program vaksinasi nasional dengan cakupan usia 12 tahun ke atas yang masih berjalan hingga saat ini.
“Kita kejar dulu yang dewasa dan lansia, karena masih banyak yang belum diimunisasi,” kata dia.
Saat ini pemerintah masih membidik 208.265.720 penduduk usia 12 tahun yang belum disuntik vaksin.
Kampanye Vaksinasi
Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara ikut menggencarkan kampanye vaksinasi Covid-19. Dengan begitu, target kekebalan kelompok bisa segera terwujud.
“Saya minta masyarakat digerakkan agar semuanya bisa ikut program Vaksinasi Merdeka ini sehingga persentase vaksinasi semakin hari semakin baik dan target kita 70 persen itu segera bisa kita capai,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis Sekretariat Presiden, Rabu (22/09).
Ketua DPR Puan Maharani juga berharap vaksinasi ditingkatkan. Terutama daerah-daerah yang masih rendah.
Dia ingin pemerintah memastikan tidak ada ketimpangan capaian vaksinasi Covid-19. Menurut dia, hal ini akan berimplikasi pada pemulihan ekonomi di daerah yang tidak serempak.
“Jangan sampai nanti ketika mayoritas wilayah di Indonesia ekonominya mulai pulih akibat vaksinasi tinggi, tapi masih ada daerah lain ‘ketinggalan kereta’ karena vaksinasinya masih rendah,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Rabu (22/09).(*)