BatamNow.com – Selain pelayanan penumpang yang karut marut, sesuatu mencuri perhatian saat KM Kelud bersandar menurunkan dan menaikkan penumpang di dermaga Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
Deretan truk tangki air dengan pompa selang merangkak ke atas kapal Kelud menyuplai air bersih pada Minggu (03/10/2021) kemarin.
Terlihat empat truk tangki air merapat berjejer di dermaga dekat lambung kapal tengah memompa air. Sementara tiga truk tangki lain terparkir agak menjauh dari posisi kapal, tampak standby menunggu giliran memompa.
Agak aneh dan patut dipertanyakan mengapa air bersih untuk KM Kelud ini disuplai menggunakan truk tangki air.
Perusahaan mana yang menyuplai ke kapal itu dan dari mana sumber air bersih itu diperoleh pemilik truk tangki.
Seorang sopir truk tangki air tak mau menjelaskan dari mana sumber air diangkut. “Ya, kami antar berdasarkan orderan Pelni,” katanya singkat.
BatamNow.com berupaya mengonfirmasi Kepala Cabang Pelni Batam Agus Suprijatno yang disebut sedang berada di atas kapal Kelud pada Minggu (03/10) pagi kemaren.
Namun seorang petugas di sana tidak mengizinkan dengan alasan masih ada penumpang yang belum turun.
Seyogianya, manajemen Pelni di Batam sudah menggunakan suplai air minum lewat perpipaan Sistem Pemnyediaan Air Minum (SPAM) yang langsung terkoneksi ke kapal. Apa kabar SPAM Batam?
Catatan BatamNow.com, menyuplai air minum ke kapal apalagi kapal “pesiar” penumpang dengan menggunakan truk tangki, tak lazim. Kecuali dalam kondisi darurat.
Kondisi ini juga jusru mempertanyakan kesiapan dan profesionalitas SPAM Batam dalam mengelola air minum di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas ini.
Lalu atas izin instansi mana suplai air bersih pakai truk tangki itu?
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 736/2010 mengatur tentang tata laksana pengawasan kualitas air minum.
Demikian juga Permenkes 492/2010, tentang persyaratan kualitas air minum harus diawasi secara ekternal.
Di dalam Permenkes itu memang diatur tentang jaminan kuaitas air minum, apalagi untuk konsumsi manusia, diminum dan keperluan mandi.
Juga tentang truk tangki, namun kala kondisi emergency.
Itupun harus dalam pengawasan. Setiap pengadaan air minum keperluan manusia di pelabuhan harus ada pengawasan eksternal. Pengawasan di pelabuhan, yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Pengawasan eksternal di pelabuhan harus dilakukan. Ini demi jaminan kesehatan airnya sebagaimana perintah Permenkes itu.
Lalu apa kata Kepala KKP Batam Achmad Farchanny soal truk tangki air yang menyuplai ke kapal Kelud ini?
Bagaimana pengawasan truk-truk tangki air di KM Kelud?
Bukan kami yang awasi itu.
Bukankah jadi wewenang KKP sesuai Permenkes?
Iya kalau kualitas air.
Cuman kalau pengawasan sampai ke sumber airnya itu bukan kita. Airnya kita periksa secara rutin.
Tolong kirim dulu info validnya, nanti akan jadi masukan untuk kita terjun ke lapangan memeriksa. Kalau nggak dapat informasi seperti ini, susah kita untuk memeriksa.(LL/D)
Bacrit, dari dulu kali udh kyk gitu, paling juga dapat… Baca Selengkapnya