BatamNow.com – Mulyadi Rahmanda (20), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang itu, warga Batam yang tinggal di daerah Bengkong.
Pihak keluarga, terutama orangtuanya sudah 6 hari, sejak Jumat (08/10/2021), masih hilang komunikasi (lost contact) dengan anak keduanya itu.
“Belum ketemu. Kontak pun belum ada sampai sekarang. Tiap hari saya kontak tapi tak bisa juga,” ujar Linda, ibu kandung Mulyadi.
Linda dihubungi BatamNow.com di Batam, Rabu (13/10) lewat telepon.
Masih menurut Linda, anaknya Mulyadi berencana pulang ke Batam pada Kamis (07/10).
Mulyadi seyogianya dengan penerbangan Lion Air pukul 10.00 dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang.
Tapi Mulyadi urung berangkat karena hanya mengantongi hasil tes Antigen meski telah vaksinasi dosis pertama. Sementara persyaratan keluar provinsi adalah harus RT-PCR untuk vaksinasi 1 dosis dan Antigen jika sudah vaksinasi dosis penuh.
Ditambahkan Linda, karena gagal berangkat Mulyadi pun mengabarinya. “Besok aku berangkat, bu. Sebelumnya tak bisa berangkat, jadi mau ambil PCR saja,” Linda menirukan ucapan Mulyadi pada Kamis (07/10) malam.
Pengakuan Mulyadi kepada ibunya, sehabis dari bandara ia pergi ke rumah temannya di Batang Anai. “Kami masih video call malam itu. Dengan saya, kakaknya dan dia katakan besok [Jumat] berangkat,” ucap Linda.
Kata Linda, video call itu sekitar pukul 19.30 pada Kamis (07/10) malam. Anaknya itu tidak memberi tahu nama temannya di Batang Anai itu. “Mana kawanmu itu, ibu mau ngomong. Tapi Mulyadi bilang kawannya itu lagi kerja,” kata Linda.
Kepada ibunya, Mulyadi sempat meminta biaya PCR untuk penerbangan yang direncanakan keesokan harinya.
“Dikirimkanlah duit dari sini Rp 500 ribu untuk PCR dia,” terang Linda.
Setelah hampir seminggu lost contact, pihak keluarga pun membuat Laporan Polisi (LP) di Polsek Bandara Internasional Minangkabau. “Adik saya yang membuat laporan tadi pagi,” ujar Linda, Rabu (13/10).
Kuliah di Padang, Tinggal Bersama Nenek
Mulyadi adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Ayahnya bernama Kamaruddin dan ibunya Linda.
Mulyadi yang kelahiran Kota Batam itu berkuliah di UIN IB Padang dan sudah di semester 3.
Di Padang, Mulyadi tinggal di kediaman neneknya di Paninjauan. Keluarganya di Batam sudah berkali-kali juga menelepon ke Paninjauan namun kabar keberadaan Mulyadi masih nihil.
Pihak keluarga juga telah mengunggah di media sosial Facebook mengenai hilangnya Mulyadi dan kontak keluarganya yang dapat dihubungi.
Ramai doa dari warganet mendoakan agar mahasiswa UIN IB Padang itu segera ditemukan dan kembali bersama keluarganya.
“Smg cepat diketemukan kembali, dlm keadaan sehat wal’afiat, kumpul lg dg klrg Aamiin,” tulis akun Febri Yenti S.
“Semoga slalu dalam lingkungan Allah SWT dan dipertemukan kembali dgn keluarga, Aamiin ya Robbal Alamin,” tulis akun Yose Rizal.
“Semoga capek batamu keberadaan nyo,” tulis akun Hendra Taufik Tigo’s.(*)