BatamNow.com – 445 siswa/ siswi SDN 007 Lubuk Baja, Kota Batam terancam dipindahkan sebab diisukan bahwa bangunan SD itu akan digunakan atau dimerger untuk keperluan SMPN 41. Memang, kedua gedung sekolah itu berada dalam satu areal.
Merespons hal ini, rombongan perangkat warga, orangtua/ wali murid beserta komite sekolah menggelar aksi protes di halaman SDN 007 Lubuk Baja pada Selasa (26/10/2021).
Saat itu memang tengah dilakukan pertemuan antara Komite SDN 007 Lubuk Baja dengan Dinas Pendidikan Kota Batam.
Mereka membawa spanduk bertuliskan “Kami Menolak Tegas!!! Penutupan SDN 007 Lubuk Baja Sesuai Hasil Rapat Dengar Pendapat dengan Anggota DPRD Kota Batam Tanggal 1 Agustus 2018”.
Ditemui BatamNow.com di lokasi, Ketua Komite SDN 007 Lubuk Baja Candra mengatakan pemindahan sekolah harus melalui persetujuan dari orangtua/ wali murid.
“Nanti kami akan ada kan voting dengan wali murid. Apapun yang diputuskan oleh wali murid, komite mengikuti,” ujar Candra.
Ketua RT 03 Lubuk Baja Ijah dengan tegas menolak pemindahan SDN 007 yang berdiri duluan di sana, dibandingkan SMPN 41.
“Karena saya tahu bangunan SD ini. Kami susah payah mengajukan SD ini. Harapan kami sudah ada bangunan SD mau kita buat baguslah. Untuk bangunan SD yang ini sudah lama sudah lebih dari 10 tahun,” jelas Ijah.
Dia lanjutkan, pada 2018 lalu juga telah dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Kota Batam. “Dan hasilnya tidak ditutup,” ia mengingatkan.
“Pak Rudi malah memutuskan tidak jadi ditutup waktu Musrenbang di Hotel 89,” celetuk seorang ibu di tengah rombongan itu.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan kepada BatamNow.com mengatakan pihaknya masih belum bisa berkomentar jauh mengenai isu merger gedung SDN 007 menjadi satu dengan SMPN 41 itu.
“Karena memang pada dasarnya kan tergantung dari perkembangan dan aspirasi masyarakat,” ujarnya, Selasa (26/10).
Menurutnya, aspirasi masyarakat yang masih menginginkan keberadaan SD dan SMP di satu areal sekolah itu tanpa dilakukan merger akan ditampung sebagai masukan.
“Di situ masih ada SD, di situ masih ada SMP. Belum ada sinyal-sinyal untuk memerger. Tadi itu hanya diskusi menerima masukan saja. Yang jelas sampai sekarang kita belum ada rencana untuk merger itu tadi kita hanya berdiskusi saja dulu sebelum sampai kemana mana,” pungkasnya. (Hendra)