BatamNow.com, Jakarta – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat ikut mengantisipasi lonjakan Covid-19 jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2022.
Sebab, belajar dari pengalaman libur panjang pada dua tahun terakhir, terbukti bahwa kelalaian terhadap protokol kesehatan dan lonjakan mobilitas warga dapat memicu kenaikan kasus virus corona.
“Agar masyarakat bersiap-siap sejak dini menjelang periode libur Natal dan tahun baru agar kita bisa mengantisipasi kesalahan yang sama terulang lagi,” kata Wiku, dalam konferensi pers daring, Selasa (09/11/2021).
Dilansir Kompas.com, Wiku mengatakan setidaknya ada 5 langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus akibat libur Nataru.
Pertama, disiplin dan konsisten menjalankan protokol kesehatan 3M. Artinya, tidak terpisah-pisah menerapkan prokes mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Selain terintegrasi, prokes harus diterapkan di mana pun dan kapan pun, dalam rangkaian kegiatan maupun perjalanan.
Kedua, secepatnya mengikuti vaksinasi Covid-19.
Wiku mengatakan, vaksinasi dapat melindungi orang-orang yang tidak bisa divaksin seperti anak usia kurang dari 12 tahun ataupun orang dengan komplikasi kesehatan tertentu.
“Dapat terlindungi karena menjamin lingkaran interaksi mereka dengan orang yang peluang tertularnya lebih rendah,” ucap Wiku.
Langkah ketiga, inisiatif melakukan testing atau pengobatan Covid-19. Jika merasakan gejala mirip Covid- 19, masyarakat diminta segera melakukan tes di fasilitas kesehatan terdekat.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan karena virus terdekteksi lebih cepat. Selain itu, upaya ini juga mampu meningkatkan angka kesembuhan karena penanganan yang lebih cepat.
Upaya selanjutnya yakni menganalisis risiko penularan virus sebelum berkegiatan. Wiku mengatakan, penting bagi setiap orang untuk memperhatikan sirkulasi udara dan durasi kegiatan.
Masyarakat pun diimbau memilih kegiatan di luar ruang dengan durasi yang lebih singkat.
“Masyarakat perlu mempertimbangkan urgensi untuk berpergian, khususnya bagi mereka yang sedang merasa tidak dalam keadaan fit, khususnya bagi orang yang merasakan gejala maupun kontak erat kasus Covid-19 untuk tidak melakukan aktivitas luar ruang dan perjalanan demi keamanan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita,” kata Wiku.
Terakhir, masyarakat diimbau untuk mengikuti perkembangan kebijakan yang berlaku dan mematuhinya. Setiap orang diminta adaptif dengan penerapan gas dan rem kebijakan pengendalian pandemi.
Wiku menyebutkan, butuh kedisiplinan tinggi agar kebijakan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pengendalian Covid-19.
“Perlu ditekankan bahwa pemerintah tidak melarang masyarakat menjalankan kegiatannya, namun yang terpenting adalah aspek kehati-hatian di dalamnya,” kata Wiku. (*)