BatamNow.com, Jakarta – Kelompok hacker dilaporkan membobol sistem email eksternal Biro Investigasi Federal (FBI) pada Sabtu (13/11/2021).
Dilansir Kompas.com, setelah itu para hacker mengirimkan puluhan ribu email dari akun email FBI yang berisi peringatan tentang kemungkinan serangan siber.
Laporan tersebut disampaikan Spamhaus Project, kelompok yang melacak spam dan ancaman siber.
FBI mengatakan, bersama dengan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), pihaknya mengetahui adanya insiden yang melibatkan email palsu dari @ic.fbi.gov.
“Ini adalah situasi yang sedang berlangsung dan kami tidak dapat memberikan informasi tambahan saat ini,” kata FBI dalam sebuah pernyataan.
AFP melaporkan, FBI memiliki beberapa sistem email.
Salah satu email yang tampaknya diretas itu terkait dengan email kepada publik, menurut Austin Berglas, kepala layanan profesional di perusahaan keamanan siber BlueVoyant.
Sementara itu, FBI juga memiliki sistem email terpisah yang digunakan agen saat mengirimkan informasi rahasia.
Berglas menambahkan, sistem email FBI yang dibobol para hacker tersebut bukanlah sistem rahasia.
“Ini adalah akun eksternal yang digunakan untuk berbagi dan mengomunikasikan informasi yang tidak rahasia,” kata Berglas.
Serangan dimulai pada Sabtu tengah malam di New York menurut Project Spamhaus. Kelompok tersebut memperkirakan spam yang dikirim mencapai setidaknya 100.000.
Spam itu seolah ditandatangani oleh Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS dan memperingatkan penerima bahwa pelaku ancaman tampaknya adalah pakar keamanan siber Vinny Troia, yang tahun lalu menulis penyelidikan kelompok hacker The Dark Overlord.
Tidak ada malware yang dilampirkan dalam pesan email tersebut, menurut Project Spamhaus.
Kelompok tersebut berspekulasi bahwa para hacker mungkin mencoba untuk menjelek-jelekkan Troia atau sedang melakukan serangan yang mengganggu untuk membanjiri FBI dengan panggilan telepon.
Troia tidak menanggapi permintaan komentar. FBI mendesak konsumen untuk berhati-hati dan melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan. (*)