BatamNow.com, Jakarta – Tahun 2021 menjadi tahun yang dramatis bagi orang-orang terkaya di dunia. Meski Covid-19 masih menyerang, sebanyak 2.660 miliarder memperoleh kekayaan sekitar US$ 1,6 triliun dari Januari hingga awal Desember.
Dilansir CNBCIndonesia.com, namun ada juga kebalikannya. Ada orang-orang kaya yang ‘jatuh miskin’ sepanjang tahun 2021.
Setidaknya ada 10 taipan yang kehilangan kekayaan paling banyak pada tahun 2021. Kekayaan bersih mereka turun secara kolektif US$ 152 miliar.
Melansir Forbes, penurunan kekayaan paling parah terjadi di China. Setidaknya ada enam dari 10 miliarder di dunia yang kekayaannya tergerus berasal dari Negeri Tirai Bambu.
“Meningkatnya tindakan keras regulasi oleh pemerintah China pada industri mulai dari e-commerce hingga bimbingan belajar setelah sekolah mendorong aksi jual saham yang tajam yang menghapus nilai ratusan miliar dolar dari perusahaan China,” tulis Forbes.
Saham raksasa platform e-commerce Pinduoduo milik Colin Zheng Huang kehilangan hampir dua pertiga nilainya sepanjang tahun ini hingga 10 Desember lalu. Nasib yang sama juga terjadi kepada saham Alibaba Group milik Jack Ma yang anjlok hampir 50% selama periode yang sama.
Perusahaan-perusahaan itu harus bersaing dengan serangkaian undang-undang dan denda baru China yang ketat terkait dengan keamanan data dan praktik monopoli.
Selain Huang dan Ma, taipan China yang ‘jatuh miskin’ adalah Hui Ka Yan pemilik real estat Evergrande Group, Lei Jun pemilik Xiaomi, Zhang Bangxin pendiri dan ketua perusahaan layanan pendidikan TAL Education, dan Zhong Huijuan pendiri dan CEO produsen obat Hansoh Pharmaceutical.
Selain dari China, ada juga orang kaya di belahan dunia lain. Seperti Zhang Yong pendiri dan ketua jaringan restoran hotpot Haidilao di Singapura, Tadashi Yanai pemilik retail pakaian Fast Retailing di Jepang, Masayoshi Son pendiri dan CEO raksasa investasi Jepang Softbank Group, dan Daniel Gilbert pemilik perusahaan hipotek Rocket Companies di Amerika Serikat (AS). (*)