BatamNow-Badan Pengusahaan (BP) Batam, diwakili oleh Deputi IV anggota Bidang Pengusahaan, Syahril Japarin, secara resmi menandatangani kerja sama pengelolaan air bersih di Batam dengan PT Moya Indonesia, di ruang Balairungsari lantai 3, Gedung Bida Utama Kantor BP Batam, Senin (14/09) pagi.
Dalam acara tersebut dari PT Moya Indonesia dihadiri Chief Executive Officer, Mohammad Selim.
Dalam kata sambutannya, Rudi mengatakan PT Moya Indonesia akan melanjutkan pengelolaan air selama 6 bulan.
“Proses di lapangan saya titip PT Moya Indonesia dalam pengelolaannya agar tidak ada masalah dalam pengelolaan air,” ujarnya.
Rudi menambahkan, selama ini ada terjadi masalah pengelolaan air baku di Kota Batam, ia berharap agar tidak ada lagi air mati bergilir sebab ini kepentingan hajat orang banyak.
“Saya berharap PT Moya betul-betul mengelola air, setelah tanda tangan tidak ada masalah kedepannya,” tambah Rudi.
Rudi berharap kepada pegawai PT ATB yg ingin bergabung, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya tanpa ada tes.
PT Moya Indonesia akan menjalankan kegiatan oprasional dan pemeliharaan air bersih selama enam bulan, setelah masa konsesi BP Batam dan PT ATB.
BP Batam akan kembali membuka lelang untuk kerja sama operasional (KSO) pada Januari 2021.
Kedepannya pengelolaan air bersih di Batam akan dibagi dua, dari segi pemeliharaan waduk dan pelayanan distribusi air.
Rudi mengungkapkan sesuai dengan berkas pengajuan, mereka dinilai mampu menggantikan ATB dan yang paling penting ada jaminan suplai air ke masyarakat lebih baik dari saat ini.
Chief Executive Officer PT Moya Indonesia, Mohammad Selim mengatakan, “seperti kata Pak Rudi, kami akan lebih baik menjalankannya,” ungkapnya.
“Kami mendukung BP Batam untuk pelayanan ke masyarakat lebih baik,” ujarnya. (Oki)
Dibagi 3 bagian, yaitu : Pelayanan, Distribusi, Produksi