BatamNow.com – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Batam bersama Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Kota Batam mengadakan coffee morning, berdiskusi soal peluang bisnis maritim di era new normal ini.
Coffee morning digelar di Pacific Palace Hotel, Kota Batam, Senin (24/01/2022) pagi. Diskusi ini untuk membahas upaya memajukan dan membangkitkan dunia usaha kemaritiman mengingat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang 96 persennya adalah lautan.
Hadir sebagai pembicara, Ketua Kadin Kota Batam Jadi Rajagukguk serta Ketua ALFI Kota Batam Daniel Burhanuddin.
Dalam diskusi singkat ini, Daniel mengutarakan beberapa kriteria yang membuat suatu daerah menjadi tujuan investasi.
“Kepastian hukum (law invesment), keamanan (security) dan konsistensi,” terang Daniel yang juga Direktur PT Esqarada.
Menanggapi Daniel, Ketua Kadin Kota Batam Jadi Rajagukguk menekankan persoalan utama dalam dunia usaha di Indonesia. “Konsistensi di Indonesia masih susah,” tegasnya.
Jadi juga menjelaskan cara berusaha sekarang ini tak bisa sekadar meniru era sebelumnya.
Sementara Dr Ampuan Situmeang SH MH menyatakan dari dulu Otorita Batam gagal sehingga berganti nama menjadi Badan Pengusahaan (BP) Batam.
“Karena inti dari Keppres pembentukan Otorita Batam adalah daerah transhipment. Konsistensi di Indonesia memang susah,” tegasnya.
“Kita mati di tangan kita sendiri,” Daniel menimpali pernyataan Ampuan.
Coffee morning Kadin-ALFI Kota Batam ini dihadiri oleh para anggota Kadin Kota Batam, Ketua APINDO Kota Batam, Asosiasi Tenaga Ahli Kepabeanan (ATAK) Batam, dan para pengusaha. (LL)