BatamNow.com, Jakarta – Pembukaan bandar udara lain untuk jemaah umrah dipandang penting untuk mengatasi penumpukan dan telah overload-nya Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Banten.
“Pembukaan bandara di daerah lain, selain Soetta bisa menjadi opsi selanjutnya. Dengan keberangkatan jemaah umrah saat ini saja yang sudah mencapai 8.000 orang, diperkirakan Bandara Soetta sudah crowded. Bila ditambah lagi bisa overload,” ungkap Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Hilman Latief, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu (02/02/2022).
Untuk itu, lanjut Hilman, pihaknya akan menyurati Satgas Nasional Penanganan Covid-19, untuk melihat kemungkinan penggunaan bandara lain. Selain itu, pihaknya juga akan menyurati BNPB untuk mengusulkan pembukaan bandara di kota lainnya sebagai tempat pemberangkatan dan pemulangan jemaah umrah dalam rangka mengantisipasi penumpukan dan overload Bandara Soetta.
“Ya, kami akan surati Satgas Covid-19 dan BNPB segera. Beberapa bandara yang bisa jadi opsi antara lain, Bandara Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau, Kertajati (Jawa Barat), Juanda (Surabaya), Kualanamu (Medan), dan Sultan Hasanuddin (Makassar),” terangnya.
Dikonfirmasi media ini, General Manager (GM) Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam Bambang Soepriono mengatakan masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai jadwal penerbangan jemaah umrah untuk Bandara Hang Nadim.
“Tetapi persiapan yang dilakukan Bandara Hang Nadim sudah siap dalam waktu dekat untuk menerima keberangkatan dan kedatangan jemaah umrah,” jelas Bambang ke BatamNow.com, Kamis (03/02).
Persiapan keberangkatan dan kedatangan jemaah umrah itu, lanjutnya, mulai dari alur perjalanan jemaah hingga fasilitas seperti pemeriksaan RT-PCR.
“Dan syarat lainnya sudah kita koordinasikan dengan stakeholder seperti KKP, Satgas, Bea Cukai dan Imigrasi untuk membantu pelaksanaan tersebut,” pungkasnya. (RN/D)