BatamNow.com – Warga komplek Ruko Baloi Business Center mengeluhkan proyek pelebaran jalan dan pembangunan drainase di Jalan Yos Sudarso yang kini sedang dalam tahap pengerjaan.
Dikeluhkan karena elevasi jalan di depan Kantor Wilayah Dirjen Pajak Provinsi Kepri itu ditinggikan oleh BP Batam.
Beberapa warga di sana yang enggan ditulis namanya menyatakan ke BatamNow.com, saking tingginya elevasi jalan yang tengah dibangun, kondisinya sudah seperti bukit. “Seperti bukit dan itu tak sesuai dengan rencana awal,” kata warga senada di tempat berbeda.
Perubahan elevasi jalan yang melebihi dari rencana awal ini pun, lanjut warga, tidak diinformasikan kepada para penghuni/ pemilik ruko di sana.
Mereka menambahkan sungguh mengapresiasi tujuan peningkatan jalan itu yang dikatakan untuk mengatasi banjir. Namun dia heran ketika proses dikerjakan, elevasinya melebihi apa yang direncanakan.
“Oke katanya, untuk menghindari banjir, selama ini saya tinggal di sini saya tahu kok. Hujan lebat baru bisa naik 20 cm, kalau hujan biasa nggak pernah banjir,” kata seorang dari warga di sana.
“Dulunya kita keluar ruko langsung jalan sekarang keluar dari ruko, bukit dulu baru nampak jalan. Ini efeknya akan sangat merugikan, kita di sini menderita,” ujar mereka, Senin (21/03/2022).
Dijelaskan mereka, dulunya ruko di sana lebih tinggi dari permukaan jalan. Kemudian direncanakan peningkatan dan BP Batam menginformasikan kepada warga di sana bahwa nantinya elevasi jalan menjadi 20 cm lebih tinggi dari lantai ruko mereka.
“Ruko kita dulu lebih tinggi dari jalan 80 cm sekarang lebih rendah 1 meter lebih. Tolong dikurangilah elevasinya,” keluhnya.
Pemasangan Box Culvert Tidak Efisien dan Berbahaya
Tak hanya soal elevasi jalan yang berubah dari rencana, mekanisme pemasangan box culvert baru di proyek peningkatan Jalan Yos Sudarso itu pun juga dinilai tak efisien dan berbahaya.
Warga di sana juga mengungkapkan, pemasangan box culvert yang baru langsung ditimpa ke box culvert lama yang hanya ditutup di bagian hulu dan hilirnya saja.
“Di dalamnya kosong dan itu berbahaya. Nanti tunggu banjir dulu baru bisa lewat airnya,” katanya, Selasa (22/03).
Seorang konsultan kontraktor di Kota Batam mengatakan kepada BatamNow.com bahwa pemasangan gorong-gorong (box culvert) di proyek peningkatan Jalan Yos Sudarso itu tidak efisien dan rentan ambruk.
“Kalau penutupannya cuma di hulu sama di hilir dari box culvert dan tengahnya kosong, ya ambruk nanti,” ujar sumber yang enggan namanya ditulis itu.
Dia lanjutkan, teknis pemasangan box culvert di Jalan Yos Sudarso itu tak lazim dimana seharusnya dimulai dengan cerucuk dari kayu bulat kemudian dilanjutkan dengan pondasi. Bukan malah langsung ditimpa box culvert baru.
“Begitu diselesaikan, mungkin 3-6 bulan masih oke, masih tahan. Tapi setelah itu bisa saja ambruk,” jelasnya.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menjelaskan pemasangan dan pengerjaan box culvert baru memang ditempatkan di atas box culvert yang lama.
“Hal itu disebabkan box culvert lama telah jauh tertimbun masuk ke dalam tanah akibat pergeseran tanah,” ujar Tuty ke BatamNow.com, Rabu (23/03).
Meskipun begitu, lanjutnya, pada box culvert yang lama akan disuntikkan semen dan pengerasan beton di lapisan atasnya.
“Sehingga akan memperkokoh kedudukan box culvert baru,” katanya.
Menurut Tuty perencanaan pengerjaan box culvert telah dibuat dengan detail begitu pun dengan peningkatan jalan di sana.
“Pelebaran jalan di atasnya akan sama dengan jalan yang existing. Jalan existing akan ditiimbun dan akan disesuaikan elevasinya dengan pelebaran jalan hingga depan Indomobil Baloi,” ucapnya.
Proyek Ini Dijanjikan Kepala BP Batam Selesai 6 April 2022
Proyek pelebaran jalan ini terhubung dengan jalan utama flyover Laluan Madani.
Menggunakan anggaran PNBP BP Batam Tahun Anggaran (TA) 2021 – 2022. Adapun nilai kontrak proyek pelebaran jalan dan pembangunan drainase ini sebesar Rp 16.585.858.000.
Volume fisik proyek adalah berupa saluran atau drainase box culvert (gorong gorong) ukuran 3m x 2m x 1m. Selain itu ada pelebaran jalan selebar 7 meter di salah satu jalur dari flyover.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi saat ke lapangan untuk meninjau pembangunan proyek pada 18 Januari lalu mengatakan waktu pelaksanaannya 5 bulan (150 hari kalender). Pengerjaannya dimulai dari 8 November 2021 s.d 6 April 2022 dan waktu pemeliharaannya 180 hari kalender.
Sementara project manager proyek itu, Roni mengatakan pengerjaan jalan dan drainase di Jalan Yos Sudarso itu diperkirakan baru selesai di Mei 2022.
“Iya masih 35 persen. Estimasinya Mei ini,” kata Roni ke BatamNow.com, ditemui di kantornya yang tak jauh dari lokasi proyek, Rabu (23/03).
Molornya penyelesaian pekerjaan dari target 150 hari, jelasnya, sebab sempat terhambat dengan banyaknya utilitas yang berada di lokasi proyek itu.
“Ada fiber optic, pipa air, manhole di jalan yang harus diangkat lagi, terus papan-papan reklame yang harus dibongkar. Jadi itu yang membuat menunggu dan terlambat, ucap roni.
Dia menjelaskan, berubahnya elevasi jalan dari rencana awal karena menyesuaikan dengan sedimentasi sungai di sana yang sudah tidak bisa digali lagi.
“Jadi dasar sungai itu sudah nggak bisa digali lagi, jadi diangkat lagi jalannya. Tingginya jadi sekitar 1,5-2 meter dari perencanaan awal yang sekitar 0,5 meter,” pungkasnya. (Hendra)