BatamNow.com, Jakarta – Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mendorong agar proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan (BaBin) di Kepulauan Riau bisa segera ditenderkan dan tidak berlarut-larut. Hal ini penting untuk memberi kepastian bagi pelaksanaan salah satu proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
“Kami berharap pelaksanaan tender atau lelang proyek bisa segera dilakukan oleh pihak-pihak terkait, sehingga ada kepastian kapan pembangunan Jembatan Batam-Bintan bisa dimulai,” kata Deputi I KSP Bidang Infrastruktur, Energi, dan Investasi Febry Calvin Tetelepta kepada BatamNow.com, di Jakarta, Kamis (24/03/2022).
Menurutnya, kehadiran Jembatan BaBin itu sangatlah penting, tidak hanya mendorong mobilitas masyarakat, juga diharapkan dapat mendukung distribusi dan perekonomian lokal. “Dengan adanya jembatan tersebut, tentu pergerakan manusia dan barang akan semakin lancar,” ungkapnya.
Febry yang juga mantan Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) ini mengatakan, kabarnya saat ini Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan sejumlah kajian yang nantinya akan disampaikan ke Bappenas.
“Proses itu kiranya bisa dilakukan dengan lebih cepat, baik di Kemenhub maupun Bappenas. Sebab, sejatinya rencana pembangunan Jembatan BaBin itu sudah lama, namun sempat terkatung-katung. Saya berharap tahun ini pembangunan sudah bisa dimulai,” tukasnya.
Terkait dengan skema KPBU yang diterapkan, menurut Febry, itu bagus-bagus saja. Dengan kerja sama model ini, tentu akan meringankan anggaran negara. “Dengan skema KPBU, selain menghemat anggaran negara juga memberi kesempatan kepada swasta untuk ikut membangun negeri ini. Tentu ini kolaborasi yang baik,” ucapnya.
Dirinya mengakui, kabarnya sudah ada investor asing yang tertarik membangun Jembatan BaBin ini. “Itu bagus. Nanti biar pihak terkait yang akan memutuskan siapa yang akan jadi pemenang tender atau lelang proyek tersebut. Intinya, bagaimana Jembatan BaBin itu bisa segera dimulai pembangunannya,” pungkasnya. (RN)