BatamNow.com, Jakarta – Pemerintah dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mengkaji kenaikan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilo gram (kg) atau tabung gas melon.
Dilansir CNBC Indonesia, kajian kenaikan harga itu diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekekonomian) Airlangga Hartarto dan juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Lalu apa kata Pertamina selaku badan usaha milik negara (BUMN) yang menjual LPG 3 kg tersebut?
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menyadari bahwa 93% LPG yang beredar di masyarakat saat ini adalah LPG 3 kg. Sehingga kenaikan harga LPG 3 kg tentunya akan berdampak bagi masyarakat luas.
Namun yang menjadi pertanyaan Nicke adalah, apakah 93% LPG yang beredar tersebut penggunanya merupakan kalangan warga tidak mampu? Pasalnya, subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk LPG 3 kg tiap tahunnya begitu besar.
“Kalau sampai 93% ini kan gak semuanya tidak mampu dan jualan warteg. Jadi kami minta pemerintah untuk mendetailkan kriteria. Supaya monitoring dan penindakan jelas,” ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Rabu (06/04/2022).
Menurut Nicke setiap 1 Kg LPG yang disubsidi, setidaknya pemerintah harus merogoh kocek hingga Rp 11.250 per kg. Artinya jika harus mensubsidi LPG 3 kg, pemerintah harus nombok hingga Rp 33.750.
“Subsidinya Rp 11.250 per kg. Jadi tabung 3 kg subsidi pemerintah Rp 33.750. Jadi mohon ini tepat sasaran,” ujarnya.
Sebelumnya, sinyal kenaikan harga LPG 3 kg diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengatakan, rencana kenaikan harga LPG 3 kg ini akan dilakukan secara bertahap.
“Jadi overall ya akan terjadi nanti (kenaikan), karena itu Pertamax, Pertalite. Premium belum. mengenai gas (LPG) yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti bulan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah,” tuturnya usai uji coba pengoperasian Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (01/04).
Senada dengan Luhut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah masih melakukan kajian terhadap harga LPG ukuran tabung 3 kilogram.
Hal itu disampaikan Airlangga menjawab pertanyaan wartawan perihal rencana kenaikan Pertalite dan elpiji 3 kg seusai mengikuti sidang kabinet paripurna tentang antisipasi situasi dan perkembangan ekonomi dunia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (05/04).
“Saat sekarang kita masih mengkaji. Setelah kita kaji, kita akan umumkan. Tetapi saat sekarang belum,” katanya. (*)