BatamNow.com – Mengonsumsi obat saat berpuasa jelas tak boleh dilakukan sembarangan. Sebab jika obat dikonsumsi tanpa memperhatikan waktu dan interval antar penggunaan obat, efek obat pada tubuh bisa menjadi kurang atau sebaliknya, berlebihan.
Dilansir detikcom, guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Apt Zullies Ikawati menjelaskan, aturan minum obat sebenarnya penting untuk diperhatikan tidak hanya saat berpuasa. Pasalnya, aturan interval antar waktu minum obat tersebut berfungsi menjaga kadar obat dalam tubuh tetap stabil.
“Idealnya kan kita mempertimbangkan interval. Interval itu jarak antara penggunaan obat. Kenapa? Untuk menjaga kadar obatnya tetap stabil. Jadi misalnya ada orang bilang, contohnya secara umum, ada obat yang harus diminum tiga kali sehari,” jelas Prof Zullies pada detikcom, Kamis (07/04/2022).
Prof Zullies mencontohkan, ada obat yang aturannya diminum tiga kali sehari. Menurutnya, aturan tersebut hendaknya diterjemahkan sebagai ‘tiap 8 jam’ untuk memberi jeda yang cukup. Meminumnya berturut-turut dengan jeda hanya 1-2 jam tidak dianjurkan, meski totalnya sama-sama tiga kali.
“Karena nanti numpuk di depan, terakumulasi dan kalau dosisnya berlebihan mungkin akan ada efek-efek yang nggak diinginkan,” imbuhnya memberi contoh.
Sebaliknya, jika interval antara waktu minum obat terlalu jauh dari yang dianjurkan, obat bisa menjadi tereliminasi dan berkurang efeknya.
“Kalau dia numpuk, misalnya dia terlalu dekat jaraknya jadi menumpuk dosisnya dalam tubuh, efeknya mungkin bisa efek over. Sebaliknya kalau jaraknya terlalu panjang, maka dia tidak lagi mencapai kadar yang diharapkan dalam tubuh,” terang Prof Zullies.
Menurutnya, untuk bisa berefek secara baik, obat harus mencapai kadar tertentu dalam tubuh. Prinsipnya, jika waktu konsumsi obat tidak teratur atau intervalnya berantakan, efek obat tak akan optimal. Artinya, obat bisa tidak berefek sama sekali lantaran kadarnya kurang, atau sebaliknya malah berlebihan.
Kepada orang-orang yang harus mengkonsumsi obat saat berpuasa Prof Zullies mengingatkan, perhatikan selalu anjuran waktu minum obat baik yang diminum sekali, dua kali, atau tiga kali dalam sehari. Pasalnya, aturan penggunaan dan efek samping setiap obat mungkin berbeda sehingga tak bisa disamakan begitu saja.
Terkait interval, minum obat 3 kali sehari dapat disesuaikan untuk minum 2 di antaranya saat sahur dan berbuka. Sisanya, bisa diminum sebelum tidur dengan jeda sekitar 4 jam setelah berbuka. (*)