BatamNow.com – Satu pengakuan menarik yang sangat langka dari Wali Kota Batam Muhammad Rudi selama menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Pengakuan tentang bagaimana ia sempat ‘menolak’ jabatan ex-officio Kepala BP Batam di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Testimoni” itu bagian narasi sekapur sirih Rudi dari podium di acara peresmian pembentukan perkumpulan Samosir Nauli di salah satu ballroom di Golden City, Bengkong, Minggu (04/09/2022).
Dalam seremoni itu hadir Bupati Samosir Vandiko T Gultom ST, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak (Sebagai Ketua Dewan Pendiri), Kepala Staf Kodim 031/Batam Mayor Inf Jones Naibaho dan para tokoh masyarakat lainnya di Batam yang berasal dari Samosir serta ratusan warga asal kelahiran nenek moyang Batak itu.
Rudi mengisahkan momen bersejarah itu kala ia dipanggil ke istana. Jokowi menanyakan kesanggupannya untuk mejalankan tugas sebagai kepala ex-officio Kepala BP Batam.
“Saya terus terang di hadapan pak presiden menyatakan tak sanggup, kecuali bapak mendukung saya secara penuh dan langsung,” ujar Rudi mengenang kejadian tiga tahun lalu itu.
Lalu kata Rudi, Jokowi pun dengan spontan memberi umpan balik: jangan ragu saya mendukung penuh demi kemajuan Batam.
Bukan hanya itu, lanjut Rudi, Jokowi juga memintanya untuk tak segan-segan menghubunginya secara langsung bila ada hal yang sulit dihadapinya dalam
mengurus BP Batam, pengelola kawasan perdagangan bebas ini.
Kemudian masih dalam momen yang sama di istana itu, lanjut mantan polisi itu, begitu deal Jokowi pun membuka latopnya dengan menunjuk data-data tentang Batam kepada Rudi. Lalu Jokowi memberi pengarahan tentang pokok-pokok tugas yang harus dilaksanakan oleh Rudi.
Disampaikan Rudi lagi, bahwa dalam pertemuan di istana itu, selain Jokowi dan Rudi juga ada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg). “Saya dengan pak Jokowi didampingi Mensesneg, tak ada yang lain,” kata Rudi lagi dengan suara agak menggelegar seisi ballroom.
Ia jelaskan lagi mengapa ia sampai meminta ketegasan itu dari Jokowi, sebab ia paham betul bagaimana kondisi dan dinamika yang terjadi di pusaran proses pembangunan Batam dengan dengan segala seluk-beluk permasalahannya.
Raja-raja Kecil Banyak di Batam
Lantas ia pun membocorkan sedikit permasalahan yang “menghantui” di lingkungan BP Batam.
Di Batam, akunya Rudi yang sudah khatam soal daerah ini, banyak raja-raja kecil yang punya power datang ke Batam atau punya link tertentu dengan orang dari Jakarta.
“Saya sedari awal tahu bahwa di Batam ini banyak raja-raja kecil dari Jakarta sana yang kadang sulit menghadapinya kalau tak ada backup orang kuat, jadi begitu pak presiden meyakinkan saya, perintah saya laksanakan tanpa ragu,” ujar pensiunan polisi ini.
Maka di acara itu, Rudi pun langsung mengingatkan Vandiko, Bupati Samosir yang masih berusia 30 tahun itu untuk mencari backup.
“Untuk memperkuat dan mepercepat pembanguan Samosir pak bupati harus punya backup seperti yang saya sampaikan tadi,” ujarnya dari atas podium dengan maksud berbagi pengalaman kepada Vandiko, bupati yang masih lajang itu.
Vandiko dari Partai NasDem yang baru pada periode perdana sebagai bupati terlihat manggut-manggut di tempat duduknya seraya serius mendengar pidato Rudi.
Apalagi Rudi menjelaskan visi misinya yang tengah berpacu mengebut peningkatan pengembangan kawasan perdagangan yang dikelola BP Batam dan Pemerintah Kota Batam.
Kepada Vandiko dan ratusan hadirin dari warga Samosir yang ada di Batam, Rudi mengulangi visi misinya dalam memajukan Batam sebelum mengakhiri tugasnya di BP Batam.
Pun sebagai Wali Kota Batam yang sudah dua periode dijabatnya dimana sebelumnya satu periode sebagai Wakil Wali Kota.
Tugas beratnya yang berpacu degan waktu, menjadikan Bandara Hang Nadim Batam menjadi bandar udara komersial setara dengan terminal empat Bandara Internasional Changi Singapura.
Menjadikan jalan-jalan umum yang bagus di Batam melebihi kualitas jalan di luar negeri.
Kemudian mempercepat peningkatan kualitas dan kuantitas Pelabuhan Kargo Batu Ampar dan menjadikan Rumah Sakit (RS) BP Batam di Sekupang sebagai RS bertaraf internasional dengan peralatan kesehatan (medis) yang caggih.
Acara yang dihadiri Rudi kemarin adalah peresmian terbentuknya paguyuban warga Pulau Samosir yang sudah lama menjadi penduduk Kota Batam.
Pulau di Atas Pulau, Danau di Atas Danau
Pulau Samosir memang bentuk alam yang unik. Samosir adalah salah satu pulau di atas pulau dan danau di atas danau.
Selain Danau Toba yang masyhur itu masih ada objek alam nan indah lainnya, yakni satu danau kecil bernama Danau Sidihoni.
Pulau Samosir berada di bagian utara Pulau Sumatera. Terletak di Bukit Barisan. Posisinya berada 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan danau vulkanik Danau Toba.
Dalam sejarah dan peradabannya, di pulau inilah kalahiran nenek moyang bangsa Batak hingga menyebar ke seluruh dunia.
“Kami di Batam pak wali berjumlah kira-kira 15 ribu jiwa,” kata Niko Nixon Situmorang SH MH yang sebelumnya ditunjuk sebagai Ketua Umum Paguyuban Samosir Nauli.
Dalam pengamatan kru BatamNow.com di acara kemarin, Nixon yang pengacara itu tentu bukan sedang memosisikan diri sebagai seorang marketing politik ketika menyebutkan angka-angka jumlah massanya.
Apalagi kemudian di sela-sela pidato Rudi terselip narasi wacana akan bertarung pada perhelatan 2024. “Itu pun kalau warga Samosir di Batam mendukung saya,” guyon Rudi yang disambut riuh dengan tepuk tangan warga seisi ballroom tempat acara berlangsung.
Tak pelak, Rudi yang selalu dipanggil marga Harahap hampir tiga jam dalam acara itu. Larut ikut manortor dalam tradisi adat Batak yang diiringi musik tradisional kolaborasi musik modern. (D)