BatamNow.com – Berembus kencang kabar di lingkaran para eks pengawas dan wasit, bahwa arena gelanggang permainan (gelper) mekanik elektronik akan beroperasi kembali dalam waktu dekat.
“Kami diminta bos untuk siap-siap manakala ada perintah kerja, mungkin tak lama lagi,” kata beberapa mantan wasit gelper.
Sumber lain kru BatamNow.com mengatakan kemungkin arena gelper kembali beroperasi menangguk cuan.
Disebutkan, baru-baru ini ada pertemuan senyap antara para pengelola arena gelper dengan yang mengaku perwakilan dari aparat penegak hukum dan perwakilan Dinas Penanaman Modal (DPM) Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di sini sebagai pemberi perizinan dari Pemko Batam.
Kepala DPMPTSP Kota Batam Firmansyah yang dikonfirmasi redaksi BatamNow.com pada Selasa (13/09/2022) belum merespons.
Beberapa poin pertanyaan yang dikirimkan lewat chat WhatsApp tak ada balasan.
Sumber media ini menyebut lokasi dan nama tempat pertemuan itu juga. Namun karena belum terkonfirmasi sehingga redaksi media ini tak menuliskannya.
Dalam pertemuan khusus itu, katanya, dibahas dan disepakati bagaimana mengelola sistem, mekanisme teknis permainan operasional gelper agar tidak kentara sebagai kegiatan judi.
“Jadi para pengelola gelper diingatkan agar kembali ke metode awal untuk menghindari tuduhan praktek judi di arena gelper. Itu intinya,”’ujar beberapa sumber terpercaya.
Mereka pun belum dapat memastikan kapan persisnya ribuan mesin-mesin di arena gelper kembali dioperasikan mencetak timbunan rupiah.
Apalagi mereka hanya sebagai pekerja arena gelper. “Tapi infonya sudah dibahas dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah buka kembali biar bisa kerja lagi,” ujarnya berharap.
Bagaimana kebenaran isu yang berhembus ini?
Baik Dinas PTSP Batam, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman dan Kabid Humas Kombes Pol Harry Goldenhardt sama-sama belum merespons konfirmasi redaksi media ini.
Berita media ini pada bulan lalu, sejumlah arena gelper mendadak tutup massal pada 12 Agustus 2022 malam. Tak ada kabar pasti atas perintah siapa arena gelper tutup berjamaah, meski ada menyebut perintah dari mabes. Mabes yang mana juga tak dijelaskan.
Isu yang berkembang pasca tutup massalnya kegiatan di arena gelper, selama ini dari koordinator pengelola selalu menyetor sejumlah uang setiap bulan ke mabes.
Tutupnya sejumlah arena gelper itu tak lama pasca Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya memberangus seluruh aktivitas perjudian di Polda masing-masing.
Pasca perintah Kapolri, Polda Kepri dan jajaran juga menindak perjudian mulai dari gelper hingga judi online.
Contohnya, Polresta Barelang yang menggerebek 6 kasus perjudian di Batam sejak Mei-Agustus 2022. Total 21 pelaku diamankan mulai dari pemain, penyelenggara hingga bandar.
Selain itu, Ditreskrimum Polda Kepri juga menindak tiga kasus judi pada 16-17 Agustus 2022.
Perintah keras dari Listyo dipicu tudingan ke mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai “Kaisar 303” alias terlibat di sejumlah “bisnis” judi dan perjudian di negeri ini.
Perintah pemberantasan itu baik untuk judi di udara (online) maupun judi di darat (offline).
Ferdy bersama komplotannya adalah tersangka pelaku pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Di balik kasus pembunuhan itu, Ferdy Sambo dituding juga sebagai beking perjudian dan jaringan narkoba.
Selama ini, arena gelper disebut memiliki izin dari Pemko Batam. “Ada sekitar 40 perizinan yang kami keluarkan. Itu sebelum saya, kalau setelah saya tak ada lagi izin yang yang diterbitkan,” kata Frimansyah menjawab redaksi media ini beberapa waktu lalu.
Pengamatan tim kru BatamNow.com, meski berizin tetap saja arena gelper sudah menjadi rahasia umum sebagai arena judi.
Diduga sebelum tutup massal ada beberapa kasino di balik geper berizin ini, termasuk super bola pingpong.
Diperkiraan 3.000-an unit mesin judi dioperasikan di arena gelper. Seperti slot mesin atau jackpot, super bola pingpong, dan jenis mesin elektronik yang lazim dimainkan di kasino.
Tapi semua sudah tutup serentak pasca perintah Sigit awal Agustus lalu.
Banyak pihak dan masyarakat yang mempertanyakan mengapa sejumlah arena gelper dan lainnya tutup total kalau praktek permainan di arena itu bukan kegiatan judi.
Demikian argumentasi masyarakat menuduh sebaliknya, sehingga arena gelper tutup massal.
Namun tetiba “suara burung” memberi sinyal bahwa arena gelper akan buka lagi.
Menurut Ahmadrodi, pengamat perkotaan ini, tampaknya para pihak yang bergelimang rupiah di pusaran gelper selama ini tak dapat lagi membendung nafsunya sehingga mengotot menghidupkan lagi “mesin cetak uangnya”. Wallan! (tim)