BatamNow.com – Bank Riau Kepri Syariah terus melancarkan sejumlah terobosan dan inovasi digital. Ada sejumlah bentuk yang muncul dari situ.
Direktur Dana dan Jasa Bank Riau Kepri Syariah, M.A. Suharto, mengatakan bahwa kini bank tersebut terus menambah fasilitas dalam layanan kartu untuk nasabah.
“Saat ini kami punya 375 mesin ATM milik sendiri. Untuk ATM, kami juga kolaborasi dengan jaringan ATM Himbara dan ATM Prima,” kata dia dalam presentasi virtual dengan Dewan Juri Top Digital Awards, yang digelar Majalah IT Works bersama sejumlah lembaga (24/10/2022).
Untuk layanan e-money, Bank Riau Kepri Syariah mengadakan co-branding dengan Bank Mandiri.
Suharto mengatakan bahwa kini pun, Bank Riau Kepri Syariah sedang dalam proses perizinan dari regulator, untuk adanya layanan kartu debet.
Keamanan transaksi digital juga sangat disaksamai oleh Bank Riau Kepri Syariah. Untuk melindungi para nasabah pemilik rekening, Bank Riau Kepri Syariah terus menggelar edukasi dan literasi tentang pengamanan account. Hal tersebut berlangsung melalui sejumlah kanal, antara lain situs internet dan media sosial.
“Kami pun fokus ke urusan keamanan cyber. Kami berhubungan dengan Badan Siber dan Sandi Negara,” Suharto menjelaskan.
Ia pun memaparkan tentang besarnya nilai aset Bank Riau Kepri Syariah. Pada saat ini, nilai aset Bank Riau Kepri Syariah di Rp31,6 triliun. “Secara nasional, untuk kelompok bank umum syariah, kami di urutan terbesar ketiga,” Suharto menjelaskan.
Dijelaskannya pula bahwa, dalam dua tahun terakhir, tingkat ROE (return on equity) Bank Riau Kepri Syariah mencapai 20,5%. “Dengan kondisi menguntungkan ini, pemegang saham tak keberatan menambahkan modal disetor, ke kami,” papar dia.
Anggaran TI
Dalam kesempatan presentasi yang sama, Teuku Muhammad Husni Kholil dari Desk Digital Banking Bank Riau Kepri Syariah, menjelaskan banyak hal tentang tata kelola TI (teknologi informasi) di bank tersebut. Ia antara lain menjelaskan bahwa Divisi Teknologi dan Sistem Informasi Bank Riau Kepri Syariah, dibawahkan langsung oleh direktur operasional.
Anggaran TI di tahun 2022, ia menjelaskan, senilai Rp 35,5 miliar.
IT master plan pun sudah dipunyai dan diimplementasikan oleh Bank Riau Kepri Syariah. Salah satu bentuk hal tersebut yakni langkah untuk meningkatkan research and development untuk mengadopsi teknologi perbankan yang inovatif.
Mekanisme belanja dan investasi TI pun ada. Dalam hal ini, setiap belanja TI ditetapkan dalam RBB (rencana bisnis bank) dan RKAP (rencana kerja dan anggaran perusahaan).
Husni kemudian mengatakan bahwa, untuk kebijakan investasi, selalu ada kajian cost and benefit dan kajian risiko. Kemudian, akan ada rekomendasi dari IT steering committee. Untuk selanjutnya, akan ada persetujuan dari dewan direksi.
“Berdasarkan penilaian internal, pada saat ini IT maturity level kami ada di level 2,75,” Husni mengatakan.
Strategi untuk menguatkan budaya digital pun, kata Husni, terus dilancarkan oleh Bank Riau Kepri Syariah. (*)