BatamNow.com, Jakarta – Penangkapan 11 terduga teroris di Medan dan Tebing Tinggi disinyalir merupakan jaringan Jamah Islamiyah (JI) yang memakai kedok Syam Organizer (SO). Kabarnya SO juga memiliki jaringan di Batam, Kepulauan Riau.
Ke-11 pelaku yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di wilayah Sumatera tersebut yakni, HRF, IS alias O, N alias B alias Pak Bill, MS, J, W, dan S. Kemudian S alias UA, RT, RG dan A, diduga memiliki peran yang berbeda-beda antara lain, ada yang sebagai bendahara lembaga keuangan JI, membantu menyembunyikan buronan JI, serta anggota bagian fatwa.
Dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (19/12/2022), Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan, “Syam Organizer merupakan yayasan amal atau lembaga keuangan dari jaringan teroris JI yang awal 2022 lalu berhasil diungkap oleh Tim Densus 88 Antiteror dengan menangkap sejumlah pengurusnya di beberapa wilayah di Indonesia”.
Dari hasil penelusuran ternyata SO juga ada di Batam, tepatnya beralamat di Masjid At Taubah, Perum Bambu Kuning Jl. Puskopkar, Bukit Tempayan, Kec. Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau.
“SO memiliki cabang di sejumlah wilayah di Sumatera. Wadah ini mengumpulkan dana dari berbagai pihak untuk mendukung gerakan mereka,” kata Ahmad.
Lebih jauh Ahmad menjelaskan, HRF berperan sebagai admin Syam Organizer (SO) Sumatera Utara dan Ketua SO Sumut pada 2018-2020. Lalu, IS alias O sebagai even organizer Al Jabali pada saat melarikan diri ke Banda Aceh, sekaligus sebagai Propam dan keamanan Adira 2016 dan 2018. Lalu, N alias B alais Pak Bill, sebagai “murobbi” Akademi Kader (Adira) Bukhori JI angkatan lima tahun 2015.
Selanjutnya, MS, mantan bendahara Adira kelompok JI, J sebagai Qoid T3 (Taqlim, tarbiyah, dan Tahmizi) wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). W merupakan anggota Toliyah dan pelindung atau tim pengaman para pelarian JI Sumatera Utara sejak tahun 2013 dan sebagai pelatih navigasi darat. S sebagai anggota kelompok JI Sumatera Utara, panitia pembangunan Pondok Tahfiz Ibn Zauzi dan menjadi Ketua ABA (Lembaga Amil Zakat Abdurahmman Bin Auf), S alias UA alias Ashorullah adalah Ketua Korda JI Tanjung Balai dan berdasarkan struktur wilayah Sumatera Bagian Utara menjabat sebagai bagian fatwa. RT sebagai anggota Toliyah Sumatera Utara dan pelatih navigasi darat, RG sebagai bendahara Kowilah 2021 dan A merupakan anggota JI sekaligus sebagai bendahara Yayasan At Taubah.
Pada bagian lain, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Polri mengantisipasi aksi teror saat Nataru. “Rangkaian kegiatan Natal dan Tahun Baru menjadi sasaran empuk pelaku teror, baik di gereja maupun tempat wisata dan lainnya,” jelasnya.
Dedi berharap masyarakat tetap tenang menyikapi penangkapan teroris. Dia memastikan Polri bersama pihak terkait berusaha semaksimal mungkin mengamankan seluruh rangkaian kegiatan masyarakat. (RN)