BatamNow.com, Jakarta – Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) menobatkan Kepulauan Riau sebagai daerah yang memiliki prospek ekonomi berkelanjutan tertinggi di Indonesia kedepannya.
Dengan poin 62,78, Kepri mengungguli daerah-daerah lain di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Di peringkat kedua ada Bali dengan nilai 61,45, disusul Yogyakarta (61,10) dan Sulawesi Tengah (59,24).
Pemeringkatan ini dimuat dalam Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) yang memiliki empat pilar yakni lingkungan lestari, ekonomi berkelanjutan, inklusi sosial dan tata kelola berkelanjutan. IDSDB dihitung sebagai rata-rata geometrik dari masing-masing pilar.
Menurut KPPOD, tingkat keberlanjutan ekonomi terlihat pada kinerja umum perekonomian makro meliputi penciptaan nilai tambah, akumulasi modal, kontribusi sektoral, daya beli, dan seterusnya.
Secara umum, Bali berada di peringkat pertama dengan IDSDB 65,13. Kemudian disusul Sulawesi Tengah (62,67) dan Kepri di peringkat 3 dengan nilai 61,19.
Jika dilihat dari sisi tata kelola berkelanjutan, Yogyakarta menduduki posisi tertinggi dengan indeks sebesar 77,93. Sementara dari sisi ekonomi berkelanjutan dipimpin Kepulauan Riau dengan indeks sebesar 62,78, dari sisi inklusi sosial yang paling tingi adalah Bali dengan indeks 74,17 dan sisi lingkungan lestari diungguli oleh Kalimantan Utara dengan indeks 62,89.
“Ada 4 pilar dalam mengukur Indeks Daya Saing di antaranya lingkungan lestari, ekonomi berkelanjutan, inklusi sosial, serta tata kelola berkelanjutan,” tulis KPPOD dalam keterangan resminya, Kamis (23/02/2023).
Dikatakan, tata kelola pemerintahan memiliki makna penting sebagai pembentuk ekosistem pembangunan. “Akuntabilitas aktor, transparansi sistem, serta partisipasi publik merupakan elemen-elemen yang menyangga kinerja sektor publik di daerah,” jelas IDSDB.
Disampaikan, daerah-daerah yang inovatif menjadikan tata kelola sebagai instrumen untuk bersaing dan mengejar ketertinggalan.
Sebagai informasi, indeks disusun berdasarkan kategori di mana 0-30 berada dalam indeks yang rendah, 30,01-60 yakni kategori sedang, 60,01-80 kategori tinggi, dan 80,01-100 masuk kategori sangat tinggi. (RN)