BatamNow.com, Jakarta – Maksud hati ingin melerai perkelahian yang terjadi di salah satu tempat hiburan malam di Kampung Bule, Batam, Kepri, petugas kepolisian Bripka Hendrik Tanjung justru menjadi korban penganiayaan. Hendrik menjadi korban bersama salah seorang warga sipil lainnya.
Awalnya, keributan yang terjadi antara tamu seorang pemuda yang tengah mabuk dengan petugas keamanan setempat. Tidak dijelaskan penyebab keributan.
Ketika itu, Bripka Hendrik tengah menjalani piket malam di Polsek Batu Ampar. Mendapat laporan keributan, ia langsung bergerak ke lokasi dan coba melerai. Namun berbalik, ia justru yang dianiaya oleh pihak yang berkelahi tersebut. Dari rekaman CCTV terlihat ada sejumlah pemuda sedang mengonsumsi minuman keras. Selang beberapa waktu, tampak seorang pemuda berkelahi dengan petugas keamanan.
Tiba di lokasi, Bripka Hendrik mendapati kondisi memanas. Ia mencoba memisahkan, namun malah ia dianiaya. Dia dipukuli bersama salah satu petugas keamanan tempat hiburan malam. Akibatnya, Bripka Hendri mengalami patah kaki dan luka serius di bagian kepala.
Dalam keterangannya, Kapolsek Batu Ampar, Kompol Dwiatmoko Wiroseno membenarkan bahwa salah seorang anggotanya telah menjadi korban penganiayaan.
“Tidak hanya petugas kepolisan yang mengalami penganiayaan, ada korban lain, yakni warga sipil. Jadi total korban ada dua, satu petugas kami, satu lagi warga sipil,” ujar Dwiatmoko, Kamis (23/03/2023).
Saat ini, pihak Polsek Batu Ampar telah mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pelaku penganiayaan. Satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran polisi. Ikut diamankan sejumlah barang bukti yakni, dua unit mobil, satu buah botol, pecahan botol, dan pakaian yang digunakan pelaku.
Dikabarkan, saat ini, Bripka Hendrik Tanjung tengah menjalani perawatan insentif di rumah sakit terdekat. “Kami akan proses para pelaku penganiayaan tersebut,” tegas Dwiatmoko. (RN)