BatamNow.com – Dua unit perangkat Autogate di tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) Pelabuhan Internasional Batam Center tengah dalam perbaikan, kata Ritus Ramadhana, Kepala Bidang (Kabid) Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Tikkim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam.
Ritus mengatakan itu menjawab konfirmasi redaksi BatamNow.com lewat WhatsApp terkait masalah Autogate tersebut.
Katanya, alat teknologi pemindai otomatis paspor WNA dan WNI itu mengalami gangguan kesisteman.
Itu ia sebut penyebab seluruh perangkat mesin Autogate tidak bisa menyala.
Dijelaskan, TPI Pelabuhan Internasional Batam Center terdapat empat mesin Autogate yang merupakan milik Imigrasi baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software)-nya. Dua mesin di keberangkatan (departure) dan dua lagi di kedatangan (arrival).
Keempat mesin Autogate tersebut tidak difungsikan terhitung sejak tahun 2020 dengan alasan protokol kesehatan kala gonjang-ganjing Covid-19.
Ia sebutkan setelah melihat situasi dan kondisi yang semakin baik pasca angkara-murka covid-19, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi berencana mengaktifkan kembali mesin Autogate itu.
Itu, menurut Ritus, sudah mulai diupayakan oleh Tim Direktorat dan Teknologi Informasi Keimigrasian dari Ditjen Imigrasi. Pada 28 Februari tim itu telah melakukan pemeriksaan menyeluruh perihal kondisi mesin software dan hardware empat perangkat Autogate itu.
“Disimpulkan, untuk sementara waktu mesin Autogate tidak bisa diaktifkan kembali sehubungan dengan diperlukannya penggantian software dan upgrade hardware pada perangkat Autogate,” kata Ritus kepada BatamNow.com.
Pantauan redaksi BatamNow.com, perangkat Autogate yang sama di Harbour Bay Ferry Terminal, lancar-lancar saja dengan 10 perangkat yang merupakan milik swasta pengelola pelabuhan internasional itu. Lima mesin Autogate di keberangkatan dan lima di kedatangan. Menurut Ritus, imigrasi hanya mendukung (support) sistemnya.
Sedangkan di pelabuhan internasional Sekupang, belum menggunakan mesin Autogate. “Sekupang info terakhir pihak pengelola masih koordinasi dengan pusat, sampai saat ini belum ada kelanjutan,” terang Ritus.
Bagaimanapun dengan adanya mesin Autogate di pelabuhan dapat mengoptimalkan pelayanan yang cepat tanpa harus antre sampai memanjang dan memakan waktu cukup lama, meski pemeriksaan di konter manual oleh petugas imigrasi masih tetap aktif. Itu bagi WNI.
Kini pelabuhan internasional yang paling ramai keluar-masuk WNA dan WNI dari dan ke luar negeri melalui Batam Center dan Harbour Bay di Sei Jodoh.
Namun bagi WNA yang masuk ke Batam masih lewat pemeriksaan manual di konter imigrasi di setiap pelabuhan itu.
Banyak WNA atau turis yang mengeluh karena ikut antre berdiri dengan waktu lama.
Kondisi yang jauh beda di berbagai negara di ASEAN, seperti Singapura, Thailand dan lainnya sudah memaksimalkan pemeriksaan mesin otomatis ini. (ET)