BatamNow.com, Jakarta – Tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, mendapat perlakuan khusus dari Pemerintah Pusat. Secara khusus, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjamu para nakes didampingi istrinya, Yanti Airlangga yang juga Ketua Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG), di Jakarta, Kamis (06/04/2023) lalu.
Dalam keterangan persnya dikatakan, jamuan tersebut merupakan bentuk apresiasi dari Airlangga dan IIPG kepada para tenaga kesehatan yang telah berjuang dalam menangani pandemi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran.
Secara khusus, Airlangga berterima kasih kepada para relawan, perawat, dan dokter yang telah berjibaku selama penanganan Covid-19 lalu. “Saya minta maaf karena dalam dua kali penghargaan Covid, RSDC tidak dapat. Namun induknya yakni, Kodam Jaya dapat penghargaan. Saya juga sampaikan ke Pangdam untuk juga memberikan sertifikat ke seluruh relawan yang ada di sini,” kata Airlangga.
Dia menambahkan, keberhasilan Indonesia menangani Covid-19 tidak lepas dari jasa para relawan di RSDC Wisma Atlet.
Baginya, penanganan Covid-19, terutama di awal pandemi dan saat varian Delta menjangkiti menjadi pengalaman yang sangat berharga. Sebab yang dihadapi saat itu adalah penyakit ‘gelap’ karena minimnya pengetahuan soal virus tersebut.
“Alhamudillah, dengan kerja bersama, kita bisa menyetop pandemi itu Desember tahun lalu. Indonesia dengan zero survei, kekebalannya saat ini sudah 99 persen. Ini karena vaksinasi yang sudah 440 juta dan adanya natural herd immunity,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, para nakes mengapresiasi Airlangga dan IIPG yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada para relawan.
Kondisi berbeda dialami sekitar 139 relawan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang di Kota Batam, Kepulauan Riau, yang justru tergopoh-gopoh menanti pembayaran uang makan yang berbulan-bulan tak kunjung tuntas bahkan sampai mereka sudah diberhentikan.
Mereka seperti tak ada yang mempedulikan. Jangankan jamuan, pelepasan para nakes dan relawan rumah sakit rujukan Covid-19 yang diresmikan Presiden Jokowi itu terkesan biasa saja. Bak pepatah, habis manis sepah dibuang, begitu mungkin gambaran perlakuan Pemerintah Pusat kepada para relawan RSKI Galang.
Padahal, keputusan mereka menjadi relawan merupakan pertaruhan antara hidup dan mati. Di saat orang berjuang keras menghindari serangan Covid-19, mereka justru berada di ‘sarang’ virus mematikan tersebut.
Sampai kapan uang makan para relawan akan diselesaikan? Model pembayarannya selama ini pun dicicil.
“Reviu uang makan relawan RSKI Galang masih berlangsung,” kata Direktur Pengawasan Bidang Pertahanan dan Keamanan BPKP Yan Setiadi kepada BatamNow.com, Selasa (11/04/2023).
Dirinya tidak menjelaskan kapan reviu selesai dan uang makan dibayarkan kepada eks relawan.
Sejauh ini, uang makan eks relawan RSKI Galang yang belum dibayarkan mulai bulan Agustus hingga Desember 2022. Dengan rata-rata Rp 3 juta per orang, diperkirakan total hak mereka yang belum dibayar sekitar Rp 2 miliar untuk lima bulan.
Di sisi lain, rumah sakit Covid-19 itu sudah ditutup dan relawannya telah dibubarkan pada 21 Desember 2022.
Pemerintah Pusat terkesan tega membedakan relawan Wisma Atlet dengan RSKI Galang. Padahal, mereka sama-sama rakyat Indonesia yang katanya memiliki kedudukan sama.
Diharapkan, Pemerintah Pusat bisa segera menuntaskan masalah uang makan relawan RSKI Galang ini dan tidak dicicil-cicil. Mengenaskan, kalau melihat alokasi dana penanganan Covid-19 yang jumlahnya triliunan rupiah, tapi pembayaran uang makan relawan RSKI Galang harus dicicil. (RN)