BatamNow.com – Dua unit ekskavator diturunkan Tim Terpadu dalam penggusuran rumah liar (ruli) di Bukit Villa RT 03/ RW 06, kawasan Tangki Seribu, Batu Ampar, Batam, Rabu (05/07/2023) siang.
Pantauan BatamNow.com di lokasi, ekskavator berwarna hijau pertama “merangsek” masuk ke Tangki Seribu sekira pukul 13.00 dan kemudian merubuhkan satu per satu bangunan ruli pada bagian lebih rendah di kawasan bukit itu.
Lalu menyusul ekskavator kedua pada pukul 13.30 dan merubuhkan bangunan di dataran tinggi kawasan tersebut, di sekitar Musala Nurul Jihad.
Sembari perubuhan bangunan dilakukan, warga lainnya berusaha menyelamatkan barang-barang mereka dan memindahkan ke lokasi aman. Ada juga yang mengangkut barang mereka dengan mobil pick-up.
Personel Tim Terpadu yang terdiri dari Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam, Satpol PP dan TNI-Polri, terlihat turut membantu warga mengevakuasi harta benda mereka. Personel Brimob berpakaian pelindung dilengkapi tameng juga telah berangsur mundur dari area penggusuran sekira pukul 14.02.
Meski sempat ricuh pada Rabu pagi dan berhasil diredam, penggusuran kemudian dilakukan pada siang hari dan berlangsung kondusif. Pun begitu, masih terdengar tangisan beberapa warga ditengah gemuruh ekskavator yang merubuhkan bangunan ruli di Tangki Seribu.
“Sudah nak jangan menangis, Tuhan masih sayang sama kita, yang penting nyawa kita tidak kenapa-kenapa,” ujar seorang emak-emak menenangkan anak perempuan yang tengah memindahkan seragam putih abu-abu SMA miliknya ke luar rumah.
@batamnow Ekskavator ‘Merangsek’ Masuk ke Tangki Seribu Batu Ampar, Rumah Warga Dirubuhkan #batamnow #kotabatam #beritaviral #batamhits #batamtiktok #batampunyacerita #semuatentangbatam #batamnews #batamcity ♬ Suspenseful and tense orchestra(1318015)
Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto mengatakan dari total 500 KK di Tangki Seribu, ada 50 KK yang menolak direlokasi dan penggusuran yang sempat menimbulkan kericuhan hari ini. Buntut ricuh itu, seorang anggota Brimob terluka terkena anak panah pada bahu kirinya dan dilarikan ke RS Budi Kemuliaan. Selain itu ada juga satu anggota Sabhara dan satu personel Satpol PP yang mengalami luka ringan.
“Ada 50 KK yang menolak kesapakatan itu,” ujarnya kepada awak media di kawasan Tangki Seribu.
Menurut Nugroho, telah dilayangkan Surat Peringatan (SP) 1 hingga SP 3 sebelum dilakukan penggusuran hari ini. Dia menjelaskan bahwa lahan sekitar 5-7 hektare tempat ruli warga berdiri adalah sah secara legalitas menjadi hak PT Batamas Indah Permai.
“Semua sudah dilaksanakan, semua tahapan sudah. Hari ini ya kita laksanakan penertiban. Walaupun ada perlawanan dari masyaraat sini, Alhamdulillah situasi tetap aman dan kondusif. Sekarang ini tahap pengeluaran barang-barang milik warga. Setelah itu akan kita ratakan rumah liar yang ada di sini,” terangnya.
Sebagai gambaran, puluhan rumah di Tangki Seribu terdampak penggusuran, Rabu (05/07), terletak mulai dari sekitar Musala Nurul Jihad hingga 300 meter menurun menuju arah keluar kawasan itu.
Pantauan BatamNow.com, hingga pukul 14.33, penggusuran di kawasan Tangki Seribu masih berlangsung. Personel Polri-TNI, Satpol PP maupun Ditpam BP Batam masih berjaga di lokasi.
Diberitakan media ini, sebelum penggusuran dimulai, aparat kepolisian mengamankan 15 warga buntut kericuhan di kawasan Tangki Seribu, Rabu pagi. Selanjutnya, mereka dibawa ke Mapolresta Barelang. (D)