Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi terpenting dunia. Ini memungkinkan orang untuk mengalami kekayaan budaya dan alam dunia yang berbeda dan membawa orang lebih dekat satu sama lain, serta menyoroti sisi kemanusiaan kita bersama.
Banyaknya kontribusi penting pariwisata mendorong Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) untuk melembagakan Hari Pariwisata Dunia, yang dirayakan setiap tahun sejak 1980 pada tanggal 27 September, untuk menyoroti pentingnya pariwisata dan dampaknya terhadap masyarakat kita.
Olahraga dan pariwisata dapat berjalan beriringan untuk mencapai tujuan sosial dan pembangunan. Wisata dan olahraga meskipun dua hal yang sangat berbeda tetapi dapat disatukan.
Sekarang, istilah “sport tourism” atau “wisata olahraga” mengacu pada kombinasi dua daya tarik kehidupan tersebut: pariwisata dan olahraga. Pariwisata ini menggabungkan atraksi olahraga dengan daya tarik wisata suatu tempat, termasuk atraksi alam, budaya, dan acara, yang masing-masing dapat dioptimalkan untuk meningkatkan sektor pariwisata.
Menurut UNWTO, pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi terbesar dan paling cepat berkembang di dunia, sedangkan olahraga adalah salah satu fenomena sosial terbesar di dunia.
Sebagai kegiatan profesional atau rekreasi, olahraga seringkali melibatkan perjalanan ke tempat lain, bermain dan bersaing di berbagai tujuan. Selanjutnya, acara olahraga besar, seperti Olimpiade dan Piala Dunia, telah menjadi daya tarik wisata yang kuat.
Wisata olahraga merupakan bagian besar dari industri pariwisata, dengan beberapa sumber mengklaim bahwa seperempat dari semua pariwisata di dunia terkait dengan olahraga.
Wisata olahraga tidak hanya mencakup partisipasi dan menghadiri acara olahraga, tetapi juga kegiatan rekreasi pribadi. Perpaduan antara olahraga dan pariwisata telah berkembang sejak lama dan telah menumbuhkan industri pariwisata olahraga yang potensial. Bahkan, beberapa negara di seluruh dunia telah memanfaatkannya sebagai salah satu daya tarik pariwisata utama mereka.
Pada tingkat ekonomi, wisata olahraga berkontribusi pada menurunnya kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, terbukanya lapangan kerja dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
Wisata olahraga mempromosikan bisnis lokal, menciptakan permintaan di berbagai bidang seperti transportasi, hotel, dan restoran. Dengan demikian, penduduk lokal dapat memanfaatkan pekerjaan dan peluang pendapatan.
Berdasarkan pada sifat olahraga dan pengalamannya, penduduk setempat dapat bekerja sebagai instruktur dan pemandu, yang kemungkinan besar akan dibayar lebih karena keahlian khusus mereka.
Selanjutnya, wisata olahraga berkontribusi untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua orang di segala usia. Selain menyediakan kesempatan olahraga bagi wisatawan dan outlet untuk latihan fisik, investasi dalam wisata olahraga juga dapat mempromosikan partisipasi penduduk lokal dalam kegiatan olahraga.
Pengembangan pariwisata olahraga yang dapat diakses bisa meningkatkan aksesibilitas di kota tujuan dengan penyediaan tidak hanya produk olahraga, tetapi juga akomodasi dan transportasi yang dapat diakses.
Dan bagaimana dengan pariwisata olahraga di Indonesia?
Industri pariwisata olahraga di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, pariwisata olahraga Indonesia masih jauh dari kata ideal dalam hal penerapan dan pemanfaatannya.
Sebagai negara dengan alam yang indah dan beraneka ragam, model pariwisata olahraga ini seharusnya menjadi fokus utama industri pariwisata kita.
Ini karena, hanya dengan sumber daya alamnya saja, Indonesia terbukti memiliki potensi yang luar biasa dengan kualitas yang sangat tinggi.
Misalnya, daerah pantai atau laut memiliki banyak peluang untuk pariwisata olahraga. Contohnya adalah apa yang telah terjadi di taman laut Bunaken di Sulawesi Utara, gugusan pulau Raja Ampat, pantai-pantai di Jawa hingga Bali, dan masih banyak lagi yang dapat dimaksimalkan.
Di Indonesia juga ada wisata pegunungan. Karena banyaknya gunung yang membentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia sangat indah secara alam, yang akan sangat menguntungkan pariwisata olahraga. Misalnya bersepeda ke puncak gunung atau ajang gunung.
Sumber daya alam baru-baru ini tentunya dapat sangat membantu pertumbuhan industri pariwisata olahraga Indonesia. Dengan demikian, sektor pariwisata menawarkan peluang yang sangat baik untuk meningkatkan pendapatan negara. Indonesia mungkin menjadi negara dengan pariwisata olahraga terbesar di dunia jika hal-hal tersebut dioptimalkan dengan benar dan efisien.
Dengan mengatur acara olahraga berskala besar, Indonesia dapat menjadi pusat wisata olahraga selain memanfaatkan keindahan alamnya. Bukan rahasia lagi bahwa orang Indonesia sangat tertarik pada olahraga. Sikap ramah masyarakat, yang telah diakui secara internasional, secara otomatis meningkatkan peluang keberhasilan perhelatan olahraga internasional di negara tersebut dan dapat menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia.
Peserta, Acara, dan Lokasi
Wisata olahraga sendiri dibagi menjadi beberapa kategori: peserta, acara, dan lokasi.
Wisata olahraga berbasis peserta sendiri terbagi menjadi dua kategori: wisata olahraga aktif dan wisata olahraga pasif.
Wisata olahraga yang mengikuti pertandingan olahraga bersama disebut sebagai wisata olahraga aktif. Contohnya adalah tim olahraga global dan pembalap MotoGP yang mengunjungi Indonesia untuk berkompetisi di GP Mandalika 2022 lalu.
Sedangkan wisata olahraga pasif didefinisikan sebagai perjalanan wisata yang dilakukan oleh penonton atau penggemar ke suatu tempat.
Wisata olahraga berbasis acara juga terbagi menjadi dua kategori. Terdiri dari wisata olahraga besar, yang mencakup penyelenggaraan acara olahraga besar internasional seperti Asian Games, Olimpiade, dan Piala Dunia sepak bola. Sedangkan wisata olahraga ringan mencakup acara olahraga tradisional, seperti touring sepeda jalan raya atau lari maraton di kota-kota.
Jenis terakhir dari sport tourism yaitu berbasis geografis atau alam. Ini terbagi menjadi empat kategori: laut atau perairan, musim dingin yang terjadi di latar belakang wilayah bersalju, tanah atau pariwisata olahraga di kontur lanskap (dataran tinggi), dan pariwisata olahraga kota yang terjadi di fasilitas olahraga perkotaan.
Secara keseluruhan, Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi tuan rumah wisata olahraga dunia, khususnya wisata olahraga berbasis alam laut. Sebagai negara dengan garis laut terpanjang di dunia, hal ini sangat mungkin.
Semua jenis olahraga yang disebutkan di atas sangat mungkin dilakukan di Indonesia, kecuali wisata musim dingin yang hanya dapat dilakukan di puncak gunung Jaya Wijaya, Papua.
Indonesia mungkin menarik wisatawan olahraga berbasis tanah atau olahraga lanskap. Selain itu, negara ini adalah rumah bagi wisata olahraga laut dunia. Dengan topografinya yang indah dan udara yang segar, hiking, panjat tebing, yoga di alam terbuka, marathon dataran tinggi, dan triathlon sangatlah mungkin.
Indonesia dapat diandalkan sebagai tempat wisata olahraga, karena sudah pernah menyelenggarakan acara seperti Tour de Singkarak, kejuaraan dunia papan selancar Bali World Surf League World Tour, Sail Sabang, dan maraton dataran tinggi Borobudur.
Sejauh yang kita ketahui, acara olahraga di Indonesia selalu mendapat perhatian besar dari masyarakat global karena suasananya yang kuat dan seru. Salah satu contohnya adalah keberhasilan MotoGP Mandalika yang diadakan di Lombok, atau kemeriahan kejuaraan Bulutangkis Dunia yang diadakan setiap tahun di Indonesia.
Sehubungan dengan fakta dan potensi olahraga pariwisata Indonesia, sudah waktunya bagi kita untuk berkonsentrasi pada pengembangan industri ini sebagai sektor baru yang memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi negara. Selain itu, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menyatakan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, wisata olahraga telah menjadi sektor pariwisata yang paling meningkat.
Selain perlu ditingkatkan, pelaksanaan pariwisata olahraga juga perlu menyadari praktik berkelanjutan selama acara olahraga besar. Strategi keberlanjutan perlu dikembangkan dalam kerja sama yang erat dengan banyak pemangku kepentingan dan mitra untuk secara mendasar membentuk praktik kerja event-event besar olahraga berskala internasional.
Untuk membangun sinergi antara para pemangku kepentingan agar olahraga dan fasilitasnya dapat dimasukkan ke dalam aset lokal, para pengambil keputusan di semua tingkatan perlu memahami potensi mereka dan sepakat untuk bekerja sama menyusun strategi pembangunan berkelanjutan.
Kota tuan rumah harus menargetkan peserta yang paling mungkin terlibat dalam perilaku berkelanjutan saat berada di destinasi. Ini termasuk mengembangkan portofolio acara yang diarahkan pada praktik acara yang berkelanjutan. Kota tuan rumah juga harus memanfaatkan kemitraan kolaboratif untuk mendorong kohesi sosial dan membangun kapasitas untuk meningkatkan praktik berkelanjutan.
Mulai dari desain dan konstruksi fasilitas olahraga dan cara pengelolaan sumber daya, hingga menilai lingkungan alam serta kesehatan dan kesejahteraan manusia, semua keputusan harus didasarkan pada prinsip keberlanjutan. Seiring dengan terus berkembangnya peran dan relevansi olahraga dalam masyarakat saat ini, kemajuan hanya dapat dicapai melalui kerjasama dan kemitraan dengan pihak lain, termasuk industri pariwisata.
Semoga ke depannya, Pariwisata Olahraga di Indonesia semakin meningkat terlebih mampu mengangkat perekonomian dan memperhatikan lingkungan dan kesehatan manusia.
Semangat..!!! (*)