BatamNow.com – Lagi dan lagi Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi tak hadir secara langsung alias absen dalam pertemuan dengan warga Pulau Rempang, Kecamatan Galang.
Kali kedua Rudi absen menemui warga Rempang adalah hari ini, Jumat (21/07/2023) siang di rest area Kedai Kopi Sumber Rezeki, Sembulang, Kecamatan Galang, dalam agenda sosialisasi pengembangan pulau tersebut.
Dari Pemerintah Kota Batam diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Jefridin Hamid, dan dari BP Batam dihadiri Direktur Pengamanan (Dirpam) Aset Mochamad Badrus.
Sepanjang sosialisasi itu, tak dijelaskan alasan konkret keabsenan Muhammad Rudi, baik oleh Sekda Kota Batam maupun Direktur Pengamanan Aset BP Batam.
Padahal warga Rempang sangat berharap Muhammad Rudi sudi hadir langsung untuk mendengarkan langsung permintaan mereka. Khususnya, penolakan relokasi kampung yang sudah dihuni sejak tahun 1834. Namun, mereka kembali dikecewakan ketidakhadiran Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam itu.
Mewakili warga dari 16 kampung di Rempang, Galang dan Galang Baru, Ketua Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (KERAMAT) Gerisman Achmad mengungkapkan kekecewaan masyarakat yang jumlahnya ditaksir sekitar 10.000 orang.
“Sekali lagi, saya selaku yang dipercaya masyarakat dari 16 kampung ini, kembali lagi kita kecewa dengan tidak hadirnya sekali lagi bapak Wali Kota ex-officio Kepala BP Batam,” kata Gerisman kepada BatamNow.com, usai sosialisasi, Jumat (21/07) sore.
Semakin kecewa lagi, katanya, sebab tak dijelaskan alasan Muhammad Rudi kembali absen menemui warganya di Pulau Rempang . “Nggak ada alasan kenapa beliau nggak hadir, cuma diwakilkan saja oleh Sekda dan Dirpam,” jelasnya.
“Kami merasa sangat kecewa, pak Wali Kota Haji Muhammad Rudi dia orang Melayu, dia sangat tahu kampung-kampung di sini. Dua kali beliau terpilih menjadi Wali Kota Batam didukung oleh orang di sini. Kami yang memilih, menganggap dia lah yang seharusnya pro kepada masyarakat,” lanjut Gerisman.
Ditegaskan Gerisman, ini adalah sosialisasi resmi pertama yang diadakan pihak pemerintah untuk warga Rempang ditengah isu pengembangan pulau tersebut. “Nggak ada sama sekali, baru kali ini sosialisasi,” tegasnya.
Dua bulan lalu, Muhammad Rudi juga absen dari undangan warga Rempang yang mengadakan halalbihalal Idulfitri 1444 H di Pantai Melayu, Pulau Rempang, pada Kamis (11/05).
Dalam rilisnya menjawab ketidakhadiran Muhammad Rudi pada undangan halalbihalal warga Rempang, Kabiro Humas BP Batam Ariastuty Sirait menyebutkan akan diatur agenda pertemuan khusus karena Kepala BP Batam berkeinginan kuat bertemu masyarakat Rempang-Galang.
Namun, hingga kini belum ada undangan kepada warga Rempang apalagi terlaksana pertemuan itu. “Nggak ada undangannya, sudah kita tunggu berapa bulan,” tandas Gerisman.
Di sisi lain, Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi bersedia menyempatkan diri hadir dalam pertemuan dengan instansi lainnya bahkan terbang ke Jakarta untuk membahas agenda pengembangan Pulau Rempang.
Contohnya pada Kamis (15/06), Rudi hadir langsung dan memimpin Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kepri dan Kota Batam, di Balairung Sari BP Batam, terkait pengembangan Kawasan Rempang.
Bahkan Rudi menyempatkan diri hadir langsung ke Jakarta pada Rabu (12/07). Pada rapat itu, bersama Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam Sudirman Saad, Rudi melaporkan perkembangan terkini Progres Pengembangan Kawasan Rempang Eco-City kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto.
Isu relokasi kampung yang ditolak warga Rempang ini adalah ditengah pengalokasian 17.000 hektare lahan di pulau itu dan sekitarnya kepada PT Makmur Elok Graha (MEG). Disebutkan, perusahaan Grup Artha Graha milik Tomy Winata itu akan berinvestasi sekitar Rp 381 triliun sampai tahun 2080.
Namun dalam pernyataan Rudi baru-baru ini, PT MEG akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan besar asal Cina pada 29 Juli 2023 dan akan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Rudi dalam sambutannya pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Notaris Indonesia (INI) ke-115, di Nagoya Hill Hotel, Sabtu (15/07).
“Pulau Rempang akan segera dibangun setelah dua bulan setelah tanggal 29 Juli ini. Karena tanggal 29 Juli ini akan kami MoU antara PT MEG dan perusahaan besar di cina yang akan disaksikan oleh bapak Presiden Joko Widodo di China. Investasinya Rp 381 triliun. Kira-kira kalau tanah 7.000 hektare, berapa persil nantinya akan ada sertifikat. Kalau ada sertifikat, berarti ada akte jual-beli di tangan bapak/ibu sekalian, maka jadilah ini profesional,” kata Rudi di hadapan para notaris. (D)