BatamNow.com, Jakarta – Sudah menjadi rahasia umum, dugaan perjudian yang dibungkus dengan area gelanggang permainan (gelper) untuk anak-anak marak di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Sikap tegas aparat kepolisian menutup Kampung Aceh yang selama ini menjadi sarang judi dan narkoba hanya menjerakan sesaat.
Kini, bulir-bulir perjudian mulai muncul dan nampaknya siap untuk dipanen dalam waktu tidak lama lagi.
Ironis memang bila arena permainan anak-anak justru menjadi kedok dari perjudian yang sesungguhnya. Biasanya arena perjudian letaknya di belakang gelper.
Seperti di game zone, arena itu digabung dengan arena ketangkasan orang dewasa yang juga berbau judi.
Sekilas orang akan melihat itu hanya gelper atau game zone, tapi ketika masuk lebih dalam, maka mesin-mesin judi tersusun rapi berikut para pelayannya. Di saat ramai, tempat itu tampak berkabut bak awan di pegunungan, lantaran asap rokok para pejudi.
“Keberadaan arena bermain bagi anak-anak tentu baik karena memiliki nilai positif. Namun, bila itu dijadikan kedok untuk bisnis perjudian, tentu akan jadi masalah,” kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sylvana Maria, di Jakarta, Rabu (26/07/2023).
Sylvana mengatakan, sudah selayaknya pemerintah daerah selektif dalam menerbitkan izin bagi gelper. Sebab, itu sangat rentan ditunggangi oleh kepentingan lain. Salah satunya perjudian.
Dikatakannya, izin gelper yang mengeluarkan Dinas Pariwisata dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) setempat.
“Harus bisa dipastikan arena gelper itu clear dari hal-hal lain. Pun permainan yang disajikan tidak berbau judi,” tegasnya.
Dirinya juga mendorong keaktifan aparat keamanan melakukan pengontrolan ke gelper-gelper. Bila ditemukan indikasi ada perjudian langsung diambil tindakan tegas. Kalau perlu pihak pemilik atau pengelola dipidanakan dan arena gelpernya ditutup.
Sylvana menilai, keberadaan judi di arena gelper berdampak sangat buruk bagi anak-anak. “Itu sama saja meracuni generasi muda bangsa ini. Virus judi itu akan menular ke anak-anak. Sama saja seperti merokok, sekalipun seseorang bukan perokok, tapi kalau dekat-dekat dengan perokok, maka dia bisa kena sakit paru-paru juga atau dia bakal jadi perokok kelak,” imbuhnya.
Untuk itu, Sylvana mendorong agar arena gelper memang dikhususkan bagi tempat bermain anak-anak. Dia mengingatkan, jangan justru arena gelper jadi bancakan oknum di Pemda setempat dan aparat lainnya, dengan menghadirkan perjudian sehingga bisa dikutip-kutip setorannya.
“Menyelamatkan anak Indonesia dari hal-hal negatif menjadi tanggung jawab bersama. Jangan rusak generasi muda dengan segala bentuk perjudian dan narkoba dengan berbagai kamuflasenya,” pungkasnya. (RN)