BatamNow.com – Ihwal permasalahan baru matinya aliaran air minum (bukan air bersih) ke puluhan ribuan sambungan (warga) pelanggan di Batam, disebab as motor pompa intake alias pompa sedot di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang. As motor itu rusak sejak Sabtu (29/07/2023) hingga kini belum normal.
Kondisi buruk kekinian ini menambah gelombang masif jumlah warga Batam yang menderita tak mendapat akses air minum.
Sebelumnya, puluhan ribu warga pelanggan SPAM BP Batam yang dirundung berbagai permasalahan lama belum teratasi.
Dari masalah stress area, pipa bocor ber-episode yang tak transparan penjelasannya dan masalah pelayanan buruk lainnya.
Kini muncul masalah baru: as motor dua pompa sedot air baku rusak.
Tak dimungkiri, kini, pelanggan SPAM Batam resah. Paling tidak, lewat media sosial (medsos) mereka “berteriak” menuntut hak hidup mereka atas air kehidupan vital yang seolah terabaikan.
Belum bisa dipastikan sampai berapa hari ke depan perbaikan pompa sedot di IPA Duriangkang dapat diperbaiki.
Untuk pengadaan komponen as motor pompa sedot pengganti yang rusak itu pun, BP Batam harus “bergerilya” membelinya ke Singapura. “Kita akan usahakan secepatnya,” begitu kutipan pernyataan BP Batam dalam rilisnya.
Baik Direktur Badan Usaha (BU) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam Denny Tondano maupun Kabiro Humas BP Batam Ariastuty Sirait belum merespons konfirmasi BatamNow.com. Padahal, Denny sudah membaca pesan yang dikirim lewat WhatsApp redaksi media ini.
Pantauan redaksi BatamNow.com, kerusakan as motor pipa sedot air pun memantik suasana panas nan heboh dalam percakapan di lini masa atau di medsos.
Tak terelakkan, narasi caci maki dari warga pelanggan SPAM Batam yang merasa dirugikan tertuju ke BP Batam bersama mitra pengelola SPAM PT Moya Indonesia entitas perusahaan grup Anthoni Salim itu.
Sebagaimana publikasi BP Batam, sebelum berita ini, terganggunya aliaran (suplai) air minum perpipaan ke rumah warga (masalah terbaru) disebab pekerjaan perbaikan dua pompa intake pada Instalasi Pengolahan Air Duriangkang.
Menurut publikasi Denny Tondano, kerusakan komponen dua pompa intake di IPA Duriangkang itu menyebabkan suplai air ke pelanggan hilang sebesar 360 liter per detik (lpd).
Dijelaskan dalam rilis BP Batam, kehilangan suplai air 360 lpd itu berdampak kepada 36 ribu sambungan rumah yang berada di Batam Center, Batu Aji, Marina, Tanjung Uncang, Bengkong, Nagoya, Jodoh, Punggur, Kabil, Batu Besar, Sengkuang, Batu Merah, Baloi dan sekitarnya.
Kata Denny, rewinding sudah dilakukan pada hari Sabtu (29/07) kemarin. Tapi perbaikan as motornya itu diperkirakan selesai hari Kamis (03/08), barang as motor tidak ada dijual di Batam, sehingga terpaksa cari ke Singapura.
Ia menjelaskan, komponen mesin yang dibeli dari Singapura itu juga tidak bisa langsung diinstalasi. Sebab, komponen mesin itu harus dilakukan bubut terlebih dahulu. Dan proses pekerjaan ini akan memakan waktu hingga Kamis mendatang.
Menanggapi permasalahan baru di SPAM BP Batam, Ketua DPP Lembaga Investigasi (LI)-Tipikor Kepri Panahatan SH merasa prihatin dan mempertanyakan profesionalisme BP Batam mengelola SPAM. “Masa urusan as motor pompa sedot pun tak bisa cepat diatasi, seperti apa beratnya ngurusi as motor pompa sedot itu. Ambyar,” ujarnya seraya menggelengkan kepalanya. (red)
Sebenarnya yg kelola air minum di Batam saat ini PT.moya… Baca Selengkapnya