BatamNow.com – Direktur Utama (Dirut) PT Batam Air Hulu dan PT Air Batam Hilir (PT ABH) Mujiaman Sukirno membeber kesalahan manusia atau human error di balik kerap bocornya pipa SPAM Batam.
Menurut Mujiaman, pekerja proyek pelebaran jalan adalah faktor penyebab pipa SPAM Batam bocor. Dilansir dari Harian Batam Pos edisi Kamis (21/09/2023).
Sementara akar masalah yang dipaparkan Mujiaman, agaknya, belum pernah dalam publikasi Biro Humas BP Batam, selama ini, kecuali hanya menyebut “terjadi pipa bocor”.
Selain itu, Kepala BP Batam Muhammad Rudi, dalam beberapa momen juga mengklaim instalasi pipa SPAM Batam telah tua karena sudah digunakan 25 tahun oleh PT Adhya Tirta Batam (PT ATB) pengelola SPAM terdahulu.
Muhammad Rudi katakan, butuh dana sekitar Rp 4,5 triliun untuk mengganti semua instalasi pipa SPAM existing.
Presiden Direktur PT ATB Benny Andrianto telah beberapa kali membantah keras klaim Muhammad Rudi. “Itu tak benar,” ujar Benny.
Kata Mujiaman, soal kejadian pipa bocor terkait pelebaran jalan semestinya tidak perlu terjadi karena para pekerja proyek seharusnya sudah dibekali dengan petunjuk pendeteksi seperti geographic information system (GIS). Sehingga tak ada alasan tidak mengetahui lokasi pipa atau pipa tidak kelihatan.
Selain lewat GIS, kata sumber di kantor BP Batam, lebih mendekat lagi dengan Georadar.
Penelusuran BatamNow.com, Georadar penembus tanah adalah metode geofisika yang menggunakan radar untuk menggambarkan daerah bawah permukaan.
Ditambahkan sumber, ada lagi yang riil dengan metode Test PIT (Pile Integrity Testing).
Test PIT sebagaimana penelusuran tadi adalah salah satu metoda pengujian integritas non-destructive pondasi terpasang.
Test PIT dilakukan untuk melihat dengan teliti secara langsung kondisi apa yang ada di lapisan tanah.
Lalu mengapa kejadian kebocoran pipa SPAM BP Batam terjadi berulang-ulang?
Bukankah di BP Batam banyak ahli di bidang ilmu geologi terkait instalasi SPAM yang tertanam membentang sebelumnya di dalam tanah seputar pelebaran jalan?
Apakah pengerjaan proyek di lapangan tanpa pengawasan teknis BP Batam, sebelum atau saat proyek pelebaran jalan dikerjakan?
Investigasi wartawan BatamNow.com selama kejadian pipa bocor berulang-ulang, tampaknya, pengawasan dari pelaksana proyek pelebaran jalan sangat minim.
“Pengawas jarang berada di proyek bang,” kata operator menjawab BatamNow.com. Operator maksudnya adalah yang mengoperasikan alat berat Beko yang mengeruk tanah dalam pelebaran jalan.
Proyek pelebaran jalan itu milik BP Batam dan pipa bocor kerap terjadi karena dicokok belalai moncong alat berat beko yang dioperasikan di sana.
BatamNow.com beberapa kali memberitakan kejadian kebocoran pipa SPAM BP Batam yang seolah tiada henti.
Bahkan media ini berkali memberitakan pipa SPAM bocor berulang-ulang dengan frasa dugaan “dibicori” karena tak pernah ada penjelasan konkret dari Kabiro Humas BP Batam penyebab bocornya pipa SPAM Batam itu.
Frasa dugaan “dibocori” sebagaimana ditulis wartawan media ini sesuai fakta di lapangan sebagaimana penjelasan Mujiaman telah terjadi kesalahan manusia.
“Ya benarlah dugaan dibocori. Kan human error dan banyak pelanggan air minum yang resah dan menderita karena akses air minum mati ke rumah warga,” kata Ketua DPP LI-Tipikor Kepri, Panahatan SH.
Ditengah sengkarut pipa bocor, puluhan ribu warga pelanggan SPAM Batam resah dan dirugikan karena tak mendapat akses air minum perpipaan ini secara kontinu.
PT ABH adalah perusahaan mitra BP Batam sebagai pengelola operasional dan pemeliharaan.
Perusahaan ini konsorsium PT Moya Indonesia entitas perusahaan Salim Group dengan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) Tbk milik BUMN.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi, Direktur BU SPAM BP Batam Denny Tondano serta Kabiro Humas BP Batam Ariastuty Sirait yang diminta klarifikasi redaksi BatamNow.com terkait tudingan Mujiaman, belum ada respons alias bungkam.
“Itu memang bungkam, harusnya BP Batam menjawab masyarakat tentang tudingan Mujiaman,” kata Panahatan, pengacara muda ini.
Ia tegaskan BP Batam dalam urusan pelayanan publik harus paham tentang informasi keterbukaan publik. (tim)