BatamNow.com – Setelah berbagai upaya ditempuh terkait krisis air SPAM Batam hingga 7 tahun, kini warga Perumahan Ciptaland Blok Lavender mengadu ke Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Lembaga Investigasi Tindak Pidana Korupsi dan Hukum Kinerja Aparatur Negara (LI-Tipikor) Kepulauan Riau (Kepri).
Aduan itu disampaikan enam perwakilan warga yang datang ke Sekretariat LI-Tipikor Kepri di kawasan The Central Sukajadi, pada Kamis (04/04/2024). Mereka disambut Ketua LI-Tipikor Kepri Panahatan SH dan Fadlan Simatupang sekretaris LSM kontrol sosial tersebut.
Mereka melaporkan, krisis air mendera blok Lavender perumahan di Tiban Indah itu sudah berlangsung tujuh tahun. Warga hanya bisa merasakan aliran air perpipaan SPAM BP Batam dalam 1-2 jam dalam sehari, itu pun pada dini hari.
Warga mengaku, sudah pernah menggelar demo di kantor SPAM Batam. Solusi sementara yang diberikan adalah dengan mengirimkan truk tangki air setiap hari. Tapi, kuantitas yang didistribusikan tak bisa mencukupi kebutuhan konsumen di sana.
“Kedatangan air tangki itu justru berbuah konflik antar warga. Warga kami saling curiga Pak, karena saling tuduh ada warga yang melakukan kecurangan yang mengakibatkan tak semua warga kebagian jatah air tangki,” adu Welly Watson warga blok Lavender, kepada Ketua LI-Tipikor Kepri.
Menurut warga, Wali Kota ex-officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi pernah menjanjikan menuntaskan krisis air minum perpipaan tersebut dalam 90 hari.
Janji itu disampaikan dalam satu acara di Perumahan Ciptaland. “Tetapi sudah berjalan dua bulan sejak Rudi berjanji tidak ada tanda-tanda realisasi,” keluh warga.
@batamnow 7 Tahun Darurat Air di Perumahan Ciptaljand Blok Lavender RT 08, Tiban Indah, Sekupang, Kota Batam. Baca Beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #galang #rempang #barelang #bpbatam #muhammadrudi #fyp #fypシ #fypシ゚viral #jokowidodopresidenkita #jokowidodo ♬ Ini Parah Ni – A Kiil Mustafa
Krisis air ini pun sudah pasti menimbulkan kerugian terhadap warga, sebab harus mengeluarkan biaya buat membeli air minum dalam kemasan (AMDK) isi ulang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi hingga mandi, cuci, kakus (MCK)
Sebagai gambaran, 1 galon air isi ulang dibanderol sekitar Rp 6-7 ribu per botol bervolume 19 liter. Padahal dengan nominal rupiah yang sama, sudah bisa mendapat 3 meter kubik (3.000 liter) air SPAM BP Batam untuk pelanggan klasifikasi Rumah Tangga A, bila aliran lancar tak ada masalah.
Ketua LI-Tipikor Kepri Panahatan SH pun menyampaikan rasa prihatin atas keresahan warga karena tak terpenuhinya hak atas air minum perpipaan yang merupakan kebutuhan vital manusia. Apalagi di tengah bulan suci Ramadan, mereka masih harus terbebani masalah itu.
LI-Tipikor Kepri menyarankan warga melakukan gugatan pewakilan kelompok alias class action ke pengadilan negeri. “Dan LI-Tipikor akan mendampingi warga menggugat BP Batam. Kita siap bantu warga untuk mendapatkan keadilan,” kata Panahatan SH yang juga advokat ini.
Tak dimungkiri, krisis air menjadi persoalan menahun yang mendera ribuan warga pelanggan SPAM BP Batam di beberapa titik. Permasalahan makin menjadi, kala terjadi gangguan pelayanan seperti kebocoran pipa yang kerap terjadi karena terdampak proyek fisik seperti pelebaran jalan.
Kala masalah distribusi terjadi, warga pun memprotes lewat kanal pengaduan di media sosial bahkan dengan unjuk rasa. Pun begitu, krisis air di sejumlah wilayah “Batam Kota Baru” ini belum terselesaikan oleh BP Batam dan mitranya PT Air Batam Hilir. (red)