BatamNow.com – PT Synergy Tharada (ST) akan “I am Sailing” dari Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, setelah 25 tahun “bersandar” di sana.
Kontrak kerja sama pengelolaan pelabuhan itu antara BP Batam dengan PT ST, berakhir pada 1 Agustus 2024.
“Kontrak Synergy sama BP Batam itu habisnya sampai 1 Agustus, bukan sampai 31 Juli,” kata sumber BatamNow.com, di lantai dua gedung BP Batam, Senin (01/07/2024).
Meski begitu, sumber itu belum tahu perusahaan mana yang akan melanjutkan, begitu PT ST “berlayar” meninggalkan kawasan Teluk Tering itu. “Belum ada info,” jawabnya.
Sebelum PT ST “berangkat”, BP Batam hanya mempunyai waktu sekitar 30 hari lagi untuk menetapkan pengganti PT ST.
Apakah perusahaan pemenang prakualifikasi/ lelang pemilihan mitra kerja sama pembangunan, pengoperasian dan pengembangan Terminal Ferry Internasional Batam Center dapat ditetapkan BP Batam dalam rentang 30 hari ke depan?
Atau apakah BP Batam akan menunjuk langsung perusahaan pengelola transisi sebelum pemenang tender pengelola baru ditetapkan atau BP Batam melakukan pengelolaan transisi?
Direktur Badan Usaha Pelabuhan Dendi Gustinandar tak menjawab poin pertanyaan, kecuali hanya mengarahkan wartawan media ini ke Humas BP Batam.
“Terimakasih atas pertanyaannya, utk hal tsb mohon bisa konfirmasi ke humas BP Batam ya Pak,” kata Dendi melalui pesan di WhatsApp.
Namun Kepala Biro Humas BP Batam, Ariastuty Sirait memilih bungkam manakala dikonfirmasi awak media ini lewat chat WhatsApp.
Menurut sumber di lingkungan kantor BP Batam, mereka bisa memahami kekurangterbukaan di kehumasan BP Batam dalam ranah informasi publik terkhusus dengan komfirmasi dan tugas wartawan yang bersifat kontrol dan pertanyaan kritis.
“Kecuali dalam hal rilis berita pencitraan BP Batam yang bersifat monolog, ya, ratunya dia itu,” ujar sumber itu serasa memuji.
Sebagaimana dalam proses prakualifikasi terbaru dalam pemilihan mitra kerja sama pembangunan, pengoperasian dan pengembangan pelabunan itu, panitia prakualifikaisi BP Batam menetapkan PT Harapan Mitra Properti (HMP) sebagai pemenang.
Diumumkan pada Rabu (22/05/2024), oleh panitia dari BP Batam.
Namun apakah perusahaan itu yang akan ditunjuk melanjutkan pengelolaan pelabuhan pada masa transisi?
Hal yang kini menjadi isu liar ditengah publik Batam, khususunya di lingkungan para pengusaha pelabuhan.
Sebab ditengah isu itu, ada hal krusial yang dipermasalahkan yang bisa menjadi ganjalan besar jika BP Batam atau perusahaan pemenang prakualifiksi ditunjuk mengelola pada masa transisi.
Apa hal ihwal? “Itu masih sangat rahasia,” ujar sumber. Wallan! (A/red)