BatamNow.com, Jakarta – Perjuangan warga Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Batam, agar tidak direlokasi terus bergulir. Dukungan dari sejumlah pihak mengalir guna memastikan warga tidak direlokasi dan memperoleh hak-haknya sebagai anak bangsa.
“Warga Rempang mendiami pulau itu sejak 182 tahun silam. Dari nenek moyang mereka telah turun temurun tinggal di sana,” ungkap drg. Zahrotur Riyad, aktivis kesehatan yang melayani di pulau-pulau 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) di Kepulauan Riau, kepada BatamNow.com, Rabu (21/06/2023).
Dirinya mengaku kaget ketika mengetahui ada rencana merelokasi warga Rempang dengan alasan investasi. “Merelokasi warga kurang tepat mengingat mereka telah mendiami wilayah tersebut ratusan tahun lalu,” kata drg. Zahrotur yang mendampingi warga Rempang selama melakukan audiens ke sejumlah lembaga negara di Jakarta.
Zahrotur merinci ada 4 poin perjuangan dari warga tempatan Rempang-Galang yakni, pengakuan atas 16 kampung tua yang berada di dua kelurahan di Kecamatan Galang.
Kedua, warga meminta warga di ke-16 kampung tua tersebut tidak direlokasi. Luas area yang ditempati warga sekitar 1.000-an hektare.
“Kalau demikian, bila luas Pulau Rempang sekitar 17.000 hektare, maka masih ada 16 ribu hektare lahan yang bisa dipakai untuk mewujudkan program yang katanya new city tersebut,” jelas peraih penghargaan Dokter Teladan Tingkat Nasional dari Kementerian Kesehatan RI dan Dokter Teladan Provinsi Kepri, 2016 lalu itu.
Ketiga, sambungnya, selama ini warga juga memanfaatkan lahan yang ada untuk berbagai kegiatan, seperti berkebun. “Untuk lahan pertanian/perkebunan yang sudah dikelola diluar 16 kampung tua di Rempang Galang, bisa diberikan ganti untung yang sepadan,” tukas peraih penghargaan CNN Indonesia Heroes, 2017 ini.
Keempat, diyakinkan seluruh warga Rempang Galang sejatinya mendukung program investasi yang akan masuk. “Tidak ada sama sekali niat untuk menghalangi, namun baik pemerintah setempat maupun investor harus memperhatikan tiga poin diatas. Tidak bisa juga hak-hak warga Rempang diabaikan,” tukasnya. (RN)