BatamNow.com, Jakarta – Pemerintah memutuskan untuk menambah bantuan sosial kepada masyarakat hingga akhir tahun. Terutama untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di beberapa wilayah.
Dilansir CNBCIndonesia.com, pemerintah memutuskan untuk menaikkan anggaran program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC PEN) dari semula hanya Rp 699,43 triliun menjadi Rp 744,75 triliun.
Pemerintah berkomitmen untuk memberikan sederet bansos yang akan dicairkan hingga Desember 2021. Di antaranya kartu sembako, program keluarga harapan (PKH), bantuan sosial tunai (BST), subsidi kuota internet, bantuan subsidi upah (BSU), bantuan UKT Kemendikbud, diskon listrik, dan kartu prakerja.
Baru-baru ini, pemerintah mengumumkan akan menambah bantuan sosial tunai (BST) pada November dan Desember 2021, sebesar masing-masing Rp 300.000 kepada masyarakat paling rentan. Penyaluran tambahan bansos tersebut, diklaim pemerintah untuk menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem.
Penerima bansos tambahan tersebut adalah mereka yang berada dalam kategori kemiskinan ekstrem sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), khususnya yang berada di 35 kabupaten/kota di 7 provinsi yang sudah menjadi prioritas pemerintah.
Selain itu, penerima bantuan sosial tambahan ini, akan mengacu kepada penerima kartu sembako dan program keluarga harapan (PKH).
Di sisi lain, BLT Dana Desa terus diberi kepada masyarakat pedesaan untuk memastikan yang belum masuk sebagai penerima bantuan program pusat, bisa menerima bantuan juga.
Pada bulan Oktober 2021, ada tujuh program bansos pemerintah yang akan segera cair. Berikut rinciannya:
1. Kartu Sembako Bansos
Bansos yang akan segera cair pada bulan Oktober 2021 adalah Kartu Sembako. Masyarakat penerima manfaat akan mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 200.000 per bulan.
Untuk mendaftar menjadi penerima Kartu Sembako, masyarakat harus mendaftarkan diri sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kementerian Sosial (Kemensos) atau Dinas Sosial terkait.
Sebanyak 17,2 juta KPM yang menerima bantuan ini kemudian dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.
2. Program Keluarga Harapan (PKH)
PKH juga diperkirakan masih akan cair pada bulan ini. PKH adalah bantuan yang ditujukan untuk KPM yang memiliki anggota keluarga hamil, lansia, dan anak sekolah.
PKH ditujukkan untuk 10 juta KPM dengan anggaran sebesar Rp 28,31 triliun. Adapun besaran dana yang diterima penerima manfaat disesuaikan dengan anggota keluarga penerima.
Melalui PKH, keluarga yang memiliki ibu hamil/balita akan menerima bantuan Rp 3 juta per tahun. Sementara keluarga yang memiliki anak SD menerima Rp 900.000 per tahun, anak SMP Rp 1,5 juta per tahun, dan anak SMA Rp 2 juta per tahun.
Jika di keluarga tersebut ada penyandang disabilitas/lansia, maka bansos PKH pada bulan Oktober 2021 yang berhak diterima adalah Rp 2,4 juta.
Jika keluarga memiliki 2 orang anak SD, maka bansos PKH pada bulan Oktober 2021 yang diberikan menjadi dobel, yakni Rp 900.000 ditambah Rp 900.000 per tahun.
Artinya, keluarga tersebut mendapat dana tunai Rp 1,8 juta per tahun.
3. Bantuan Subsidi Upah
Bansos yang juga masih cair pada Oktober 2021 ini adalah bantuan subsidi upah (BSU). Pemerintah memberikan bantuan subsidi gaji (BSU) Rp 1 juta kepada pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta.
Jika pekerja di wilayah PPKM yang UMK-nya di atas Rp 3,5 juta, maka menggunakan UMK sebagai batas kriteria upah. Bantuan subsidi upah ini bakal terus cair di bulan Oktober.
Ada beberapa kriteria yang sudah ditentukan pemerintah agar pekerja layak mendapat BSU. Salah satu kriterianya adalah memiliki nomor rekening aktif yang tercantum atau terdaftar dalam data BPJS Ketenagakerjaan hingga Juni 2021.
Pemerintah juga telah memutuskan untuk untuk memperluas penerima bantuan subsidi upah/gaji (BSU) senilai Rp 1 juta kepada 1,6 juta penerima.
4. Subsidi Kuota Internet
Bantuan kuota internet diberikan kepada siswa, mahasiswa, serta guru, dan dosen yang terdampak pandemi Covid-19. Dan akan dicarikan hingga Desember 2021.
Mekanisme pencairannya adalah sebulan sekali selama 3 bulan di tiap tanggal 11-15 bulan tersebut. Bantuan kuota internet akan menyasar pada 26,9 juta siswa, mahasiswa, dan guru/dosen dengan total anggaran Rp 2,3 triliun.
Besaran kuota internet yang didapat bervariasi sesuai jenjang pendidikan. Untuk peserta didik PAUD sebesar 7 GB, peserta didik SD-SMA sebesar 10 GB, pendidik Paud-SMA 12 GB, dan mahasiswa/dosen 15 GB per bulan.
5. Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Bantuan uang kuliah tunggal (UKT) yang cair pada Oktober 2021 sebesar Rp 2,4 juta yang langsung disalurkan ke rekening perguruan tinggi.
Bantuan UKT Rp 2,4 juta dari Kemendikbud bisa didapatkan bila pihak pimpinan perguruan tinggi mendaftarkan mahasiswa yang layak sesuai syarat ke pusat.
Bansos UKT diberikan kepada para mahasiswa aktif semester III, semester V, dan semester VII yang membutuhkan. Bantuan pun akan diberikan kepada mahasiswa yang membutuhkan dan bukan penerima bantuan lainnya, seperti KIP Kuliah maupun Bidikmisi.
Jika biaya kuliah lebih besar dari Rp 2,4 juta, maka selisih UKT dengan batas maksimal Rp 2,4 juta menjadi kebijakan perguruan tinggi sesuai kondisi mahasiswa.
Bantuan UKT ini menyasar 310.508 mahasiswa dengan total anggaran Rp 745,2 miliar.
6. Diskon Listrik
Seperti diketahui, diskon listrik tetap dilanjutkan selama tiga bulan yakni mulai dari Oktober hingga Desember 2021, dengan besaran Rp 1,91 triliun untuk 32,6 juta pelanggan. Semula, diskon listrik ini bakal berakhir pada bulan September 2021.
Stimulus yang diberikan sampai akhir tahun ini meliputi diskon tarif listrik, dan pelaksanaan pembebasan biaya beban atau abonemen. Adapun diskon listrik diberikan kepada pelanggan 450 VA dan 900 VA, dengan diskon 50% (450 VA) dan 25% (900 VA).
7. Kartu Prakerja
Hari ini, Rabu (27/10/2021), pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 22 segera ditutup pada pukul 23.59 WIB. Kuota peserta pada gelombang ini sebanyak 46.000 yang berasal dari penerima yang status kepesertaannya dicabut, dari gelombang 18-21.
Dengan demikian, Kartu Prakerja gelombang 22 menjadi gelombang terakhir penerimaan Kartu Prakerja di tahun 2021 ini.
Peserta Kartu Prakerja yang lolos akan mendapatkan insentif berupa bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta. Rinciannya, peserta akan mendapatkan uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca-pelatihan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali. (*)