BatamNow.com, Jakarta – Setelah lebih dari 160 tahun berada di Singapura, Robinsons menutup dua department store terakhirnya di The Heeren dan Raffles City Shopping Centre. Penutupan ini dilakukan karena perubahan pola pembelian ritel dan lemahnya permintaan pembelian yang diperparah oleh pandemi virus corona (Covid-19).
Dilansir dari CNBCIndonesia.com, dalam siaran pers pada Jumat (30/10), Robinsons yang dimiliki oleh Al-Futtaim Group, mengatakan sudah memulai proses likuidasi untuk dua toko, serta karyawan juga sudah diberitahu tentang situasi perusahaan.
Lebih lanjut, likuidator sementara akan mengambil kendali atas aset perusahaan dan menilai opsi untuk merealisasikan nilai guna memaksimalkan pengembalian kepada kreditor. Dengan Cameron Duncan dan David Kim dari KordaMentha ditunjuk sebagai likuidator sementara.
“Sesuai dengan konfirmasi, likuidator berharap toko-toko akan tetap buka selama beberapa minggu mendatang untuk memfasilitasi penjualan akhir bagi pelanggan sebelum mereka tutup,” papar keterangan tersebut dikutip dari Channel News Asia.
Karyawan diberitahu tentang likuidasi dan sudah diyakinkan bahwa likuidator sementara juga akan bekerja untuk memaksimalkan pesangon mereka. Manajemen Robinsons juga telah memastikan bahwa karyawan didukung dengan pembayaran sesuai dengan UU Singapura.
“Selanjutnya, pembayaran ini akan diberikan kepada mereka sejalan dengan siklus pembayaran berikutnya; jauh sebelum waktu proses likuidasi biasa yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan,” tambahnya.
Selain di Singapura, Robinsons juga menutup dua gerai tokonya di Malaysia. Dua toko di Shoppes at Four Seasons Place dan The Gardens Mall Malaysia juga akan menjalani proses likuidasi serupa.
Robinsons didirikan pada tahun 1858 di Singapura oleh Philip Robinson dan James Gaborian Spicer. Perusahaan yang mengoperasikan toko tersebut awalnya dikenal sebagai Spicer and Robinson, namun kemudian berganti nama menjadi Robinson and Company pada Oktober 1859. Ini membuka toko Raffles City pada tahun 2001 dan toko di The Heeren and Jem pada tahun 2013.(*)