BatamNow.com – Gonjang-ganjing kelangkaan BBM di Sumatera Utara (Sumut), hingga kini masih belum diketahui musababnya.
Di Batam beredar isu distribusi BBM Premium akan disetop dalam waktu dekat. Bahkan isu yang menyebar, penyetopan dimulai pada bulan ini.
Masyarakat resah di Sumut akibat kelangkaan BBM itu. Banyak berharap keresahan itu jangan berkepanjangan.
Sampai berita ini diterbitkan pihak Pertamina Batam belum memberi jawaban yang tegas soal isu penyetopan BBM jenis Premium di Batam itu.
Sementara konsumen butuh informasi yang pasti.
Sales Area Manager Pertamina Kepri, Fachrizal Imaduddin saat dikonfirmasi media ini pada Selasa (19/10/2021) mengatakan, “Ya kita sebenarnya memang apa, tetap kalau misalnya batas stok, stok premium di depot masih banyak kita tetap menyalurkan. Ini concern-nya ke mana nih bang, maksudnya kita kan lagi pembinaan hasil dari sidak yang kemarin.”
Sepanjang yang terpantau BatamNow.com, banyak masyarakat di Batam berharap keadaan tidak seperti yang dialami masyarakat di Sumut.
Desas-desus penghentian distribusi BBM Premium itu disebut di darat saja. Kecuali distribusi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bungker (SPBB) di laut, masih tetap dipertahankan.
“BBM Premium, kemungkinan besar tidak didistribusikan lagi di Batam, saya dengar mulai Januari 2022,” kata seorang pemilik SPBU di sini yang tak mau ditulis namanya.
Dikatakan, informasi penghentian distrbusi BBM Premium itu disebut di darat saja. Kecuali distribusi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bungker (SPBB) di laut. Masih tetap dipertahankan.
Bahkan pantauan BatamNow.com, sudah ada SPBU di kota ini yang tidak lagi menjual BBM Premium, seperti di SPBU No 14.294.730 di Bengkong, Batam.
“Memang kami sudah diperintahkan bos, tidak lagi menjual Premium,” kata pekerja di Pom Bensin di sana.
Batam Over Alokasi Sampai Akhir Tahun
Sementara itu, didapat informasi bahwa sejumlah stakeholder di Kepri sedang mewacanakan pengurangan pajak daerah atas BBM Pertalite.
Ini dimaksudkan untuk menurunkan harga Pertalite sedikit lebih murah.
”Jadi dengan pengurangan pajak ini, harga Pertalite bisa lebih murah dari harga sekarang,” ujar sumber media ini, Senin (18/10).
Sementara data alokasi BBM jenis Premium yang didapat BatamNow.com menunjukkan sampai akhir tahun 2021, stok aman dan justru kelihataan over alokasi.
Sisa alokasi BBM jenis Premium hingga 19 September 2021 sebanyak 88.352 KL (59,75 persen) dari alokasi 147.867 selama tahun 2021. Realisasi per 19 September hanya 59.515 KL (40,24 persen).
Dengan perkiraan daya serap penggunaan BBM jenis Premiun ini sekitar 6.500 KL per bulannya, maka diperkirakan untuk Oktober-Desember 2021 hanya memerlukan alokasi sekitar 19.500 KL. Sehingga diperkirakan di akhir tahun nanti masih akan tersisa sekitar 68.800 KL (alokasi masih berlebih).
Terlihat penggunaan BBM Premium selama tahun 2021 dengan tren penurunan dibanding tahun 2020. Total alokasi BBM Premium tahun lalu sebanyak 163.776 KL, dengan realisasi 109.860 KL. Ada sisa alokasi 53.916 KL. Banyak kan?
Demikian juga penggunaan Bio Solar, alokasi tahun 2020 sebanyak 57.985 KL, terealisasi 34.256 KL. Artinya terdapat sisa alokasi 23.729 KL.
Sedangkan alokasi tahun 2021 turun menjadi 51.866 KL. Realisasi sampai 19 September di 27.726 KL (53,45 persen) dan sisa alokasi hingga akhir tahun ini sebanyak 24.140 KL (46,54 persen). Ini juga masih cukup besar.
Dengan perkiraan daya serap penggunaan BBM jenis Bio Solar ini sekitar 3.100 KL per bulannya, maka diperkirakan untuk Oktober-Desember 2021 hanya memerlukan alokasi sekitar 9.300 KL. Sehingga diperkirakan di akhir tahun nanti masih akan tersisa sekitar 14.840 KL (alokasi juga masih berlebih).
Jika melihat dari data itu, terlihat tren penurunan penggunaan BBM Premium dan Bio Solar, baik tahun 2020 maupun di 2021.
Apakah karena faktor pandemi Corona sejak Maret 2020?
Artinya, jika melihat dari sisi stok Premium dan Bio Solar, tidak berkorelasi signifikan dengan kisruh ulah para pelangsir BBM yang terjadi baru-baru ini, meski tindakan pelangsiran itu memang melanggar ketentuan.
Berkaca dari paparan data di atas, hampir dipastikan BBM jenis Premium itu tidak akan dihentikan sampai akhir tahun.
Kecuali pihak Pertamina tidak transparan kepada masyarakat soal informasi dan kebijakan atas distribusi BBM ini. (LL/D)